Ekspor Indonesia Tumbuh 16,4% di Maret 2024, Terbesar China dan AS

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja ekspor Indonesia lanjut menguat 16,40% alias sebesar USD 22,43 miliar pada bulan Maret 2024. Namun, capaian kali ini menandai penurunan 4,19 persen dibanding Maret tahun sebelumnya (YoY). 

Kementerian Perdagangan mencatat, kenaikan ekspor pada Maret 2024 didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas sebesar 17,12 persen dan migas 5,62 persen dibandingkan Februari 2024 (MoM).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan, keahlian ekspor nonmigas Maret 2024 secara bulanan terbilang baik lantaran mencatatkan pertumbuhan positif pada seluruh sektor. Pada bulan Maret ini, ekspor sektor industri pengolahan naik signifikan sebesar 21,45 persen, ekspor sektor pertanian naik 16,08 persen, dan sektor pertambangan naik 2,45 persen (MoM).

"Peningkatan nilai beberapa komoditas jagoan Indonesia di pasar internasional seperti emas, minyak kelapa sawit (CPO), batu bara, dan kakao turut mendongkrak ekspor nonmigas Indonesia di bulan Maret 2024,” kata Zulkifli Hasan, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (25/4/2024).

Mendag mengungkapkan bahwa Tiongkok, AS, dan India menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2024 sebesar USD 8,72 miliar alias kontribusi sebesar 41,22 persen terhadap ekspor nonmigas nasional. 

Peningkatan keahlian ekspor nonmigas Indonesia pada bulan Maret  (MoM) didorong naiknya permintaan dari sejumlah negara mitra dagang. 

Negara-negara mitra jual beli ini ialah Swiss (257,58 persen), Singapura (72,26 persen), Kamboja (71,96 persen), Arab Saudi (64,01 persen), dan Bangladesh (63,67 persen). 

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Penurunan Eskpor

Namun, juga terjadi penurunan ekspor nonmigas Indonesia ke sejumlah negara. Penurunan ini terjadi untuk ekspor ke Spanyol (40,31 persen), Jerman (26,96 persen), dan Thailand (0,05 persen).

Di tingkat kawasan, peningkatan ekspor nonmigas Indonesia (MoM) terjadi si Asia Tengah (144,63 persen), Karibia (119,42 persen), Afrika Barat (56,82 persen), Eropa Timur (47,53 persen), dan Eropa Barat (40,13 persen). 

Sedangkan penurunan terjadi di area Afrika Timur (22,67 persen), Eropa Selatan (14,71 persen), dan Eropa Utara (14,02 persen).

“Ekspor nonmigas Indonesia ke beberapa area seperti Asia Tengah, Karibia, Afrika Barat, dan Eropa Timur meningkat signifikan pada Maret 2024. Hal ini menunjukkan bahwa pasar nontradisional mempunyai potensi untuk peningkatan ekspor nonmigas bagi Indonesia. Kementerian Perdagangan terus berupaya untuk memperluas jangkauan pasar ekspor ke pasar-pasar nontradisional dengan sejumlah terobosan,” jelas Mendag.

Secara kumulatif, total nilai ekspor sepanjang periode Januari–Maret 2024 mencapai USD 62,20 miliar alias turun sebesar 7,25 persen dibanding periode nan sama tahun lalu. Penurunan ekspor tersebut akibat melemahnya ekspor nonmigas sebesar 7,53 persen dan migas nan turun 2,81 persen (YoY) sejalan dengan lemahnya permintaan dari negara mitra jual beli Indonesia dan perlambatan perdagangan dunia nan tetap berlangsung.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6