Belanja Negara Tembus Rp 611,9 Triliun Sejak Awal Tahun, Dikerek Pemilu 2024

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan ada peningkatan shopping negara pada kuartal I-2024 ini dibandingkan dengan periode nan sama tahun lalu. Hal ini terjadi lantaran adanya penyelenggaraan Pemilu 2024.

Sri Mulyani mencatat, pada sisi belanja negara memang terlihat adanya peningkatan sebesar 18 persen dari periode nan sama tahun lalu. Meski begitu, kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Q1 ini tetap mengalami surplus.

"Kalau kita lihat shopping kuartal I, ialah Januari-Maret 18 persen kenaikan dari tahun sebelumnya. Ini berfaedah cukup banyak belanja-belanja nan cukup front-loading seperti penyelenggaraan pemilu," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Jika dilihat dari alokasi shopping tahunan, dia mencatat penggunaan anggaran oleh pemerintah baru 18,4 persen dari pagu anggaran. Secara nominal, nomor shopping pemerintah di kuartal I-2024 mencapai Rp 611,9 triliun.

"Dari sisi belanja, Rp 611,9 triliun, alias dalam perihal ini 18,4 persen dari pagu shopping tahun ini sudah dibelanjakan," kata dia.

Selanjutnya, dari sisi penerimaan negara, tercatat ada pengumpulan sebanyak Rp 620,01 triliun. Angka ini berfaedah 22,1 persen dari sasaran tahun jni.

"Ada penurunan 4,1 persen seperti diketahui bahwa 2022-2023 growth dari penerimaan negara itu sangat tinggi. Jadi walaupun kita memahami bakal ada koreksi kita tetap hati-hati," ucapnya.

Kinerja shopping negara dan pendapatan negara tadi nyatanya tetap dalam kategori surplus. Ini terlihat dari info nan dikantongi Sri Mulyani. "Posisi total dari APBN kita tetap surplus Rp 8,1 triliun alias 0,04 persen dari GDP. Dari sisi keseimbangan primer, surplus Rp 122,1 triliun," pungkasnya.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Pemilu Habiskan Uang Rp 23 Triliun

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat realisasi anggaran pemilihan umum alias Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 adalah Rp 23,1 triliun alias 60,3 persen dari total pagu anggaran Rp 38,3 triliun. Ini artinya anggaran pemilu 2024 tersisa Rp 15,2 triliun.

"Untuk tahun ini nan Rp 38,3 triliun sudah direalisasikan Rp 23,1 triliun, ini artinya 60,3 persen, lantaran memang pemilu 14 Februari kemarin, dan belanjanya memuncak pada Januari, Februari, sampai dengan pemilihan suara," kata Menkeu dalam konvensi pers APBN Kita Periode 15 Maret 2024, di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (25/3/2024).

Bendahara negara ini mengatakan, anggaran tersebut digunakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) sebesar Rp 21,2 triliun.

"Ini untuk KPU dan Bawaslu sendiri Rp 21,2 triliun sudah membelanjakan sampai 29 Februari lalu," ujarnya.

Rincian Belanja Pemilu 2024

Untuk rinciannya, shopping nan digunakan kedua lembaga tersebut untuk keperluan honorarium Badan Adhoc, honorarium pengawas Adhoc, pengadaan peralatan dan jasa, penyelenggaraan tahapan pemungutan dan kalkulasi suara, kebutuhan saran IT pemilu, pengawasan pemungutan dan pengawasan bunyi hasil Pemilu, penawaran logistik, operasional pengawas Adhoc, dan pengawasan penetapan hasil pemilu.

Selain itu, anggaran juga digunakan melalui 14 K/L lain sebesar Rp 1,9 triliun untuk keperluan pengamanan pemilu oleh TNI/POLRI, pemenuhan Almatsus pengaman pemilu, operasi keamanan siber dan event pemilu, pengawasan pemungutan dan penghitungan suara, penyelenggaraan keterbukaan info publik pada tahapan pemilihan umum dan pemilihan, jasa penanganan pengaduan dugaan pelanggaran Kode Etik penyelenggara pemilu, dan pemantauan persidangan perkara pemilu.

Secara keseluruhan, anggaran Pemilu 2024 terhitung sejak tahun 2022 hingga tahun 2024 tembus Rp 71,3 triliun. "Alokasi untuk seluruh penyelenggaraan pemilu dari mulai persiapan tahun 2022 sampai 2024 adalah Rp 71,3 triliun," pungkasnya.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6