Bocoran Apple Watch X Terbaru: Tampil dengan Pendeteksi Sleep Apnea hingga Tali Magnetik

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Apple Watch X bakal menjadi smartwatch terkini buatan perusahaan berbasis di Cupertino, AS. Terkini, bocoran Apple Watch X memperlihatkan gimana arloji pandai baru perusahaan ini bakal mengalami perubahan.

Salah satu nan paling terlihat adalah perusahaan melakukan perubahan kreasi terhadap perangkat Apple Watch X.

Selain itu, Apple juga menjanjikan sejumlah penemuan dan kegunaan baru bagi para fans perangkat besutannya itu.

Berdasarkan info nan beredar di internet saat ini, akun media sosial X @ConceptCentral dan Sam Kohl dari AppleTrack pun membikin sebuah gambar dan video render Apple Watch X.

Mengutip Gizchina, Senin (22/4/2024), Apple Watch X bakal tampil dengan kreasi baru dan digadang-gadang bakal merevolusi pasar arloji pandai dunia.

Leaker terkenal Apple, Mark Gurman menyebutkan, perubahan besar-besaran seperti iPhone X bakal terjadi terhadap arloji pandai generasi ke-10 milik Apple itu.

Banyak pihak meyakini, penerus Apple Watch 9 series ini bakal mempunyai fitur pemantauan kesehatan tingkat lanjut.

Bocoran menyebutkan, perangkat ini kemungkinan bakal menggabungkan fitur 'pemantauan apnea tidur' dan 'pemantauan glukosa darah'.

Fitur di Apple Watch X

Pemantauan apnea tidur alias sleep apnea melibatkan pencarian pola pernapasan dan tidur pengguna, dan bakal memperingatkan pengguna jika mereka mungkin menderita apnea tidur. Nantinya, pengguna bakal mendapatkan rekomendasi kunjungan ke master jika perlu.

Sebaliknya, pemantauan glukosa darah dirancang untuk menunjukkan tren kadar gula darah pada kondisi pradiabetes bukan pembacaan tingkat medis untuk perseorangan penderita diabetes.

Fitur ini dicapai melalui spektroskopi serapan inframerah gelombang pendek, menyinari kulit pengguna untuk menentukan konsentrasi glukosa dalam aliran darah.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Bentuk Apple Watch X

Apple Watch Series 9 (Apple)

Dalam upaya meningkatkan pengalaman dan fungsionalitas pengguna, Apple dikabarkan bakal mengintegrasikan teknologi layar baru di Apple Watch X.

Teknologi ini bakal mengurangi konsumsi daya, meningkatkan efisiensi, dan pada akhirnya memperpanjang masa pakai baterai perangkat.

Tak hanya itu, arloji baru milik Apple ini bakal mengangkat sistem sambungan tali magnet. Tak ayal, penemuan ini bisa menawarkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan.

Namun, pengguna sepertinya bakal dikenakan biaya tambahan dengan tali pengikat nan lebih lama. Ini lantaran strap lama mungkin tidak kompatibel dengan sistem baru.

China Paksa Apple Hapus Aplikasi WA dan Threads di App Store

Ilustrasi logo aplikasi WA dalam 3D. (unsplash/Mariia Shalabaieva)

Pengguna Apple di China kemungkinan besar tidak bakal lagi bisa menemukan dan mengunduh aplikasi WA dan Threads dari App Store.

Menurut The Wall Street Journal dan The New York Times, Apple mengaku telah menarik aplikasi-aplikasi tersebut dari tokonya untuk mematuhi perintah nan diterima dari Cyberspace Administration, regulator internet Tiongkok, dengan argumen masalah keamanan nasional.

Apple menjelaskan mereka bertanggung jawab untuk mengikuti norma di negara tempat mereka beroperasi, apalagi ketika mereka tidak setuju dengan perihal tersebut. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu (20/4/2024).

Regulator Great Firewall di Tiongkok memblokir banyak aplikasi dan teknologi non-domestik, sehingga mendorong penduduk setempat untuk menggunakan VPN jika mereka mau mengakses salah satu dari aplikasi dan teknologi tersebut.

Facebook dan IG adalah dua aplikasi nan masuk dalam daftar, namun WA dan Threads masih tersedia untuk diunduh hingga saat ini.

TikTok Diklaim Menjadi Masalah Keamanan Nasional

Ilustrasi WhatsApp, chat WA. (Photo by syifa5610 on Freepik)

Perintah regulator Tiongkok ini dikeluarkan sesaat sebelum Senat AS bakal melakukan pemungutan bunyi mengenai rancangan undang-undang (RUU) nan dapat menyebabkan larangan TikTok di AS.

Cyberspace Administration menyatakan bahwa aplikasi tersebut merupakan masalah keamanan nasional, sejalan dengan argumen personil parlemen AS nan memblokir TikTok di negara tersebut.

Dalam jenis RUU AS terbaru saat ini, ByteDance mempunyai waktu satu tahun untuk mendivestasi TikTok, atau platform berbagi video pendek tersebut bakal dilarang dari toko aplikasi.

DPR AS diperkirakan bakal meloloskan RUU itu, nan merupakan bagian dari paket juga mencakup support ke Ukraina dan Israel.

Presiden Joe Biden sebelumnya mengatakan bahwa dia mendukung langkah tersebut dan bakal segera menandatangani RUU itu menjadi undang-undang.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Teknologi LP6
Teknologi LP6