Badai PHK Google Terus Berlanjut, Apa Masalahnya?

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Google kembali melakukan tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Rabu (17/4). Sebelumnya, Google telah memecat ratusan karyawannya pada awal Januari 2024 lalu.

Juru bicara Google mengatakan PHK ini tidak terjadi di seluruh perusahaan dan tenaga kerja nan terkena akibat bakal dapat melamar posisi internal. Namun, dia tidak merinci jumlah tenaga kerja nan terkena akibat PHK.

PHK Google ini terjadi setelah berlanjutnya tren kerugian finansial nan menghantui industri teknologi dan media pada tahun ini. Sehingga menambah kekhawatiran bahwa PHK bakal terus bersambung lantaran perusahaan-perusahaan bergulat dengan ketidakpastian ekonomi.

"Sepanjang paruh kedua tahun 2023 dan memasuki tahun 2024, sejumlah tim kami melakukan perubahan untuk menjadi lebih efisien dan bekerja lebih baik, menghilangkan lapisan dan menyelaraskan sumber daya mereka dengan prioritas produk terbesar mereka," tambah ahli bicara tersebut kepada Reuters, dikutip Kamis (18/4/2024).

Departemen Real Estate dan Keuangan

Menurut laporan Business Insider, tenaga kerja di beberapa tim Google di departemen real estate dan finansial telah terkena akibat PHK. Selain itu, tim finansial nan terkena akibat termasuk perbendaharaan Google, jasa bisnis, dan operasi kas pendapatan, tambahnya.

Sebelumnya, Google telah memecat ratusan pekerja di beragam tim pada bulan Januari 2024. PHK tersebut menyasar tim teknik, perangkat keras, dan asistennya seiring perusahaan tersebut meningkatkan investasi dan membangun penawaran kepintaran buatannya.

CEO perusahaan Sundar Pichai dilaporkan memberi tahu karyawannya sejak awal tahun untuk memperkirakan lebih banyak PHK.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Lewat Pesan Memo, Elon Musk PHK 14 Ribu Karyawan Tesla

Pembuat mobil listrik ternama Amerika Serikat. Tesla mengumumkan bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap lebih dari 10% tenaga kerja globalnya.

Pengumuman PHK diumumkan langsung dalam sebuah pesan memo nan dikirimkan kepada tenaga kerja oleh CEO Tesla, Elon Musk.

"Saat kami mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan berikutnya, sangat krusial untuk mempertimbangkan setiap aspek perusahaan untuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas,” kata Elon Musk dalam memo kepada tenaga kerja Tesla, dikutip dari CNBC International, Selasa (15/4/2024).

“Sebagai bagian dari upaya ini, kami telah melakukan peninjauan menyeluruh terhadap organisasi tersebut dan membikin keputusan susah untuk mengurangi jumlah tenaga kerja kami lebih dari 10% secara global,"ungkap memo itu.

Memo itu pertama kali dilaporkan oleh Electrek.

"Saya mau mengucapkan terima kasih kepada semua orang nan meninggalkan Tesla atas kerja keras mereka selama bertahun-tahun. Saya sangat berterima kasih atas banyak kontribusi Anda terhadap misi kami dan kami mendoakan nan terbaik untuk kesempatan masa depan Anda. Sangat susah untuk mengucapkan selamat tinggal," tutur Musk kepada karyawannya.

Diketahui, Tesla mempunyai 140.473 tenaga kerja pada Desember 2023. Itu artinya, ada sekitar 14 ribu tenaga kerja Tesla secara dunia nan terkena PHK.

Saham Tesla terpuruk dalam beberapa bulan terakhir, ambruk 31% year to date. Meskipun penjualan kendaraan listrik tetap mendapatkan ketenaran di seluruh dunia, tingkat pertumbuhan penjualannya melambat terutama untuk Tesla.

Awal bulan ini, Tesla juga melaporkan penurunan tahunan pertama dalam pengiriman kendaraan sejak tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 mengganggu produksi.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6