Apel Siaga Alsintan di Jati, Mentan Tekankan Pompanisasi yang Jadi Solusi Hadapi El Nino

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Liputan6.com, Surabaya Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) digelar di Provinsi Jawa Timur dan dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Apel siaga itu ditujukan untuk meningkatkan luas tanam dan produksi pertanian melalui aktivitas pompanisasi. 

Dalam kesempatan itu, Mentan Amran menyebut pompanisasi merupakan solusi sigap dan tepat dalam menangani El Nino. Dampak besar nan jelas terlihat adalah penurunan produksi pangan terutama beras secara nasional pada 2023. Mentan Amran mengatakan pompanisasi bakal memberi akibat positif dalam memenuhi sasaran produksi untuk kebutuhan pangan nasional tahun ini. 

"Pompa ini solusi sigap untuk menangani El Nino, lantaran pompa ini bisa membantu petani menanam dan berproduksi secara sigap dan maksimal, jika kita bangun sawah baru itu butuh satu, dua apalagi tiga tahun, tapi jika pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi secara cepat," ujar Mentan Amran usai memimpin Apel Siaga Alsintan di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. 

Secara rinci Mentan Amran mengatakan, sebagai salah satu wilayah lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur mempunyai kurang lebih 380.000 hektar tadah hujan. Mentan Amran optimis jika sistem pompanisasi bisa memaksimalkan penanaman di 300.000 hektar lahan nan dimaksud, maka Jawa Timur dipastikan dapat menutupi 50% kebutuhan beras nasional nan beberapa tahun belakangan ini dipenuhi dari impor.

"Ini kita pasang pompa, sehingga nan tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali, artinya kita bisa capai nanti, dari Jawa Timur saja sasaran kenaikan mencapai 2 juta ton minimal 1 juta ton itu bisa menutupi 50% impor kita hanya dari satu provinsi," kata Mentan Amran. 

Di kesempatan nan sama, Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan bahwa Jawa Timur tetap mempertahankan posisi sebagai produksi padi terbesar di Indonesia. Pada 2020-2023 tercatat kontribusi Jawa Timur mencapai 17,9% terhadap produksi padi nasional. Dengan pencapaian produksi padi tahun 2023, sebesar 9,7 juta ton gabah kering giling alias setara dengan 5,6 juta ton beras.

"Tahun ini lantaran akibat El-Nino berpengaruh signifikan terhadap sektor pertanian, menyebabkan pola tanam dan pola produksi pertanian di Jawa Timur berubah, tetapi hari ini kita diberikan support nan cukup banyak 3.700 buah pompa air, dengan adanya pompanisasi ini, kami percaya persoalan air dapat terpenuhi," ujarnya. 

Untuk informasi, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 3700 unit pompa air nan bakal disebar ke 21 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Bantuan pompa tersebut senilai Rp113,9 milyar, dengan cakupan area nan diairi diperkirakan seluas 60.165 ha.

(*)

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6