UKM Mebel Indonesia Target Kuasai 1% Pasar Perabotan Dunia

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) sasaran menguasai 1 persen dari pasar perabotan dunia. Misi ini diusung lantaran permintaan produk furnitur di pasar dunia sangat potensial dan tetap terbuka lebar.

Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat mengatakan, pada akhir 2023 tercatat pangsa pasar furniture dunia mencapai nomor USD 729 miliar. Sementara pada 2024 ini diprediksi bakal meningkat menjadi USD 766 miliar.

"Asmindo telah menargetkan untuk dapat menguasai 1 persen dari pasar furnitur dunia," ujar Dedy dalam aktivitas berbareng American Hardwood Export Council, Senin (29/4/2024).

Berdasarkan info 2023, ekspor perabotan Indonesia didominasi oleh furnitur kayu nan memberikan kontribusi sebesar 68 persen dari total ekspor furnitur Indonesia. Sementara pasar Amerika Serikat menguasai 55 persen dari total ekspor furnitur Indonesia.

"Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan terbesar furniture Indonesia terdapat pada furnitur kayu, dengan pasar terbesar adalah Amerika Serikat," imbuh Dedy.

Kendati begitu, dia menambahkan, adanya tantangan ketidakpastian perekonomian global, kondisi geopolitik, perubahan suasana nan akhir-akhir ini terjadi berakibat pada turunnya nilai ekspor furnitur Indonesia. Nilai ekspor furnitur Indonesia pada 2023 hanya mencapai USD 2,1 miliar, alias mengalami penurunan sebesar 23 persen dibandingkan 2022.

"Namun demikian, Asmindo tetap optimis dapat meraih sasaran 1 persen pangsa pasar furnitur dunia, ialah sekitar USD 7 miliar dimasa nan bakal datang," tegas dia.

Hanya saja, kata Dedy, misi ini memerlukan support bahan baku nan memadai, teknologi canggih, dan akses pasar produk Indonesia nan lebih besar, khususnya di Amerika dan Eropa.

Selain itu, dia menekankan bahwa 90 persen personil Asmindo merupakan pelaku UKM. Oleh karenanya, Dedy berambisi hadirnya American Hardwood Export Council (AHEC) dapat memfasilitasi dan membantu para pelaku UKM, khususnya personil ASMINDO untuk dapat memanfaatkan American hardwood secara optimal.

"Tentunya dengan disertai program-program pendidikan dan training nan dibutuhkan. Sehingga para pelaku UKM dapat mengakses pasar nan lebih besar, khususnya pasar Amerika dan Eropa," tutur dia.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

9 Jurus Industri Mebel Kejar Target Ekspor USD 5 Miliar di 2024

Sebelumnya, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) berbareng Pemerintah sepakat menargetkan ekspor mebel dan kerajinan sebesar USD 5 miliar pada tahun 2024. 

Namun, HIMKI menyadari dalam merealisasikan sasaran tersebut di atas diperlukan support dari beragam pihak, ialah pemerintah; pelaku upaya industri mebel dan kerajinan baik skala kecil, menengah, maupun besar; para desainer; dan stakeholder lainnya termasuk media dan organisasi swasta lainnya nan concern terhadap perkembangan industri mebel dan kerajinan nasional.

Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, membeberkan sembilan langkah nan kudu dipenuhi untuk mencapai sasaran ekspor sebesar USD 5 Miliar pada tahun 2024. 

Langkah pertama, ialah kecukupan suplai bahan baku utama dan bahan penunjang. Ketersediaan bahan baku nan berbobot dengan stabilitas nilai menjadi aspek penentu daya saing industri mebel dan kerajinan. 

Untuk memenuhi kebutuhan kayu setidaknya 30 persen dari jumlah kebutuhan sampai saat ini tetap didatangkan dari Impor, lantaran tetap kurangnya pasokan kayu perkakas (kayu keras) dari area rimba dalam negeri.

"Mempertimbangkan sasaran ekspor mebel dan kerajinan senilai USD 5 miliar pada tahun 2024, dimana dari nilai tersebut 55 persen tetap berupa produk berbahan baku kayu alias setara dengan ±12 juta m3 kayu bulat dari beragam jenis kayu dengan kualitas dan standar nan dikehendaki pasar," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Bahan Baku

Selain kayu, untuk mendukung sasaran ekspor tersebut dibutuhkan sekitar 67.194 ton bahan baku rotan siap pakai.

Hal nan tidak kalah pentingnya dan perlu mendapatkan perhatian adalah bahan penolong/penunjang alias bahan pendamping seperti, fitting/aksesories, bahan pengemas, dan bahan-bahan finishing nan berkedudukan pada aktivitas proses produksi.

Langkah kedua, peremajaan perangkat dan teknologi produksi. Salah satu program unggulan Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian nan terbukti berakibat terhadap efisiensi, produktivitas, dan standarisasi kualitas adalah program restrukturisasi alias peremajaan mesin/peralatan nan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan (IHHP) bagi sektor industri pengolahan kayu termasuk industri furniture (industri skala menengah - besar).

Untuk peremajaan mesin/peralatan industri skala mini dan menengah program dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA).

Langkah Selanjutnya

Ketiga, penemuan dan Pengembangan Desain. Pengembangan kreasi dan penemuan produk salah satu kunci menghadapi ketatnya persaingan di pasar global. Industri mebel dan kerajinan (homedecor) merupakan bagian dari industri imajinatif nan menghasilkan produk dengan trend kreasi nan sigap berubah. 

"Dalam mengimbangi tren kreasi nan sigap berubah dibutuhkan suatu wadah untuk melakukan pengembangan kreasi dan penemuan produk. Sejalan dengan itu diperlukan perlindungan norma terhadap produk hasil pengembangan penemuan dan desain," ujarnya.

Langkah keempat, ialah promosi dan pemasaran. Dengan mempertimbangkan tetap lemahnya permintaan pasar global, terutama dari pasar negara maju nan menjadi tujuan utama ekspor mebel dan kerajinan Indonesia.

Pengaruh ketegangan geopolitik nan dimulai awal tahun 2022 nan diikuti adanya bentrok bersenjata dan diperburuk dengan adanya bentrok bersenjata nan tengah berlangsung, antara Hamas dan Israel nan dikhawatirkan memicu bentrok nan lebih luas dan berisiko meningkatkan kerawanan di area Timur Tengah nan memicu pada kenaikan nilai daya bakal berakibat pada perlambatan pemulihan ekonomi dunia dan menahan permulihan permintaan mebel, dan kerajinan dari negara-negara tujuan ekspor utama ialah Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa dan negara maju lainnya.

 "Untuk mengantisipasi kerugian nan semakin jelek nan dialami oleh pelaku upaya akibat akibat terganggunya pemulihan permintaan pasar Pemerintah perlu mengambil langkah- langkah antisipatif," katanya.

Kelima, peningkatan kompetensi SDM Industri. Kondisi terbatasnya tenaga kerja siap pakai nan mempunyai kompetensi/tingkat skill unik dan tersertifikasi bakal berakibat pada rendahnya tingkat pertumbuhan industri dan daya saing industri mebel dan kerajinan nasional.

Pengupahan

Keenam, izin dan sistem pengupahan. Pemerintah dalam menyusun izin termasuk juga sistem pengupahan tenaga kerja nasional, dan wilayah secara konsisten nan mengakomodir aspek keadilan bagi semua pihak nan terlibat agar dapat menjamin kelangsungan suasana berupaya nan lebih kondusif bagi pelaku industri nan telah eksis dan menjadi daya tarik bagi penanammodal baru.

Ketujuh, penurunan suku bunga. Penurunan suku kembang pinjaman perbankan pada level nan wajar banget krusial sebagai dasar terwujudnya daya saing industri dan nilai jual nan kompetitif di pasar global.

Kedelapan, pengurangan Tarif Pajak. Penghapusan pajak bahan baku impor dan supporting Industri alias pengurangan pajak bagi seluruh bahan, komponen nan dapat mendukung pertumbuhan ekspor.

"Agar daya saing produk mebel dan kerajinan memperoleh efisiensi dari bahan nan tidak tersedia di dalam negeri. Serta penurunan tarif pajak badan pada nomor kompetitif," ujarnya.

Langkah kesembilan, ialah penegakkan hukum. Hingga saat ini praktik penyelundupan terutama rotan tetap terjadi. Selain penyelundupan bentuk disinyalir modus penyelundupan bahan baku nan dilarang dilakukan dengan penyalahgunaan aturan/ketentuan kepabeanan al pelarian HS. 

"Praktik penyelundupan sangat mengganggu stabilitas pasokan bahan baku ke industri dalam negeri. Terjadinya penyelundupan ini akibat lemahnya hukuman nan diberikan kepada para eksportir nan melanggar," pungkasnya.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6