Telegram Blokir Bot yang Menentang Agresi Rusia Terhadap Ukraina, Ini Dinilai Tak Wajar!

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Agen mata-mata militer Ukraina, GUR, mengungkapkan bahwa Telegram telah memblokir sejumlah bot resmi nan menentang agresi militer Rusia terhadap Ukraina.

“Manajemen platform Telegram secara tidak wajar memblokir sejumlah bot resmi nan menentang agresi militer Rusia terhadap Ukraina, termasuk bot intelijen utama,” kata GUR dalam pernyataan nan diposting di Telegram.

“Meskipun bot kami diblokir, info pribadi tetap aman,” sambung GUR sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (29/4/2024).

Terkait perihal ini, pihak Telegram belum memberikan penjelasan.

Untuk diketahui, bot adalah aplikasi perangkat lunak nan dapat melangkah sendiri dengan mengikuti petunjuk dan diprogram untuk melakukan tugas tertentu seperti mengumpulkan konten.

Aplikasi perpesanan Telegram nan berbasis di Dubai didirikan oleh Pavel Durov, kelahiran Rusia, nan meninggalkan negaranya pada 2014 setelah dia menolak memenuhi tuntutan pemerintah untuk menutup organisasi oposisi di platform media sosial lain nan telah dia jual.

Setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 2022, Telegram menjadi perangkat pemerintah untuk memposting dan mengakses info tanpa filter tentang perang tersebut.

Hampir semua media besar, entitas pemerintah, serta tokoh masyarakat di Rusia dan Ukraina mengoperasikan saluran konten di Telegram.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunggah pidato video hariannya di aplikasi tersebut, sementara angkatan bersenjatanya memperingatkan bakal ada serangan udara dan mendokumentasikan perkembangan medan perang.

Kremlin pun mengumumkan aktivitas Presiden Vladimir Putin di aplikasi Telegram, sementara oposisi Rusia menggalang dukungan.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Pavel Durov: Telegram Akan Tembus 1 Miliar Pengguna dalam Setahun

Telegram kemungkinan bakal mencapai satu miliar pengguna aktif bulanan dalam waktu satu tahun lantaran aplikasi ini diklaim menyebar seperti 'kebakaran hutan'.

“Kami mungkin bakal melampaui satu miliar pengguna aktif bulanan dalam satu tahun sekarang,” kata Pendiri Telegram, Pavel Durov, nan sepenuhnya mempunyai aplikasi chat ini.

"Telegram menyebar seperti kebakaran hutan," klaimnya menambahkan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (18/4/2024).

Durov, nan menurut perkiraan Forbes memiliki kekayaan sebesar USD 15,5 miliar (sekitar Rp 250 triliun), mengatakan beberapa pemerintah telah berupaya menekannya, namun aplikasi tersebut (kini mempunyai 900 juta pengguna aktif), kudu tetap menjadi platform netral dan bukan 'pemain dalam geopolitik'.

Salah satu saingan utama Telegram, WhatsApp, mempunyai lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan.

Financial Times melaporkan pada Maret 2024, Telegram kemungkinan bakal mengincar listing di AS setelah perusahaan mencapai profitabilitas.

Telegram, nan sangat berpengaruh di negara-negara republik jejak Uni Soviet, menduduki ranking pertama sebagai salah satu platform media sosial, setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat.

Telegram Punya Fitur Terjemahkan Chat Secara Langsung, Ini Cara Aktifkannya

Menggunakan aplikasi chatting, seperti Telegram, tentu saja tidak jarang kita berjumpa dengan pengguna dari negara nan berbeda dan bahasa berbeda pula. Lalu, gimana caranya bisa mengobrol leluasa andaikan tidak begitu mahir berkata asing?

Beberapa orang biasanya bakal menyalin pesan ke Google Translate secara manual untuk memahami maksud dari pesan tersebut. Namun, ternyata Telegram mempunyai fitur bawaan nan bisa menerjemahkan pesan ke dalam bahasamu.

Dikutip dari Android Police, Minggu (31/12/2023), Telegram mendukung terjemahan lintas perangkat, baik itu di aplikasi seluler alias situs web. Jadi, pengguna bisa lebih leluasa untuk terhubung dengan teman-teman dari beragam bagian dunia.

Adapun untuk menggunakan fitur ini, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut. Pertama, Anda kudu mengaktifkannya terlebih dulu di aplikasi Telegram.

Cara mengaktifkan terjemahan di Telegram

Telegram mempunyai bagian untuk memilih bahasa nan Anda mau gunakan sebagai terjemahan. Kamu bisa mengaktifkan fitur terjemahan pesan melalui langkah-langkah di bawah ini.

  • Buka aplikasi Telegram.
  • Ketuk menu hamburger (tiga garis horizontal) di perspektif kiri atas laman beranda.
  • Buka Pengaturan (Settings).
  • Buka Bahasa (Language).
  • Aktifkan Tampilkan Tombol Terjemahan (Show Translate Button).

Setelah mengaktifkan fitur ini di aplikasi Telegram, Anda juga bisa memilih bahasa nan mau Anda terjemahkan alias tidak. Berikut langkah mengaturnya.

Cara mengecualikan bahasa dari terjemahan

  1. Setelah fitur Terjemahan Telegram aktif, bakal muncul opsi baru bernama Do Not Translate.
  2. Kemudian, centang bahasa yang tidak mau kamu terjemahkan. 

Cara Menerjemahkan Pesan Telegram

Dengan fitur terjemahan nan diaktifkan di aplikasi, Anda hanya perlu beberapa ketukan untuk menerjemahkan pesan secara real time. Ini bakal sangat berfaedah saat Anda sedang dalam obrolan pribadi, obrolan grup, alias saluran. 

Adapun untuk menerjemahkan pesan, berikut langkah-langkahnya.

  1. Buka percakapan, lampau ketuk pesan nan mau diterjemahkan untuk membuka menu pop-up.
  2. Dari daftar opsi, ketuk Terjemahkan agar aplikasi dapat mengidentifikasi bahasa pesan secara otomatis.
  3. Pesan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris (atau bahasa bawaan yang Anda gunakan di Telegram).
  4. Ketuk Tutup Terjemahan setelah selesai untuk kembali ke rangkaian obrolan dan melanjutkan pengiriman pesan.

Untuk diketahui, Telegram juga mempunyai lebih banyak fitur terjemahan di jenis premiumnya. Kamu bisa mendapat beberapa akomodasi tambahan dan mengakses fitur baru jika berlangganan.

Dengan begitu, Anda bisa menerjemahkan semua pesan secara otomatis dalam obrolan tertentu, alih-alih menerjemahkan pesan satu per satu. 

Kamu juga bakal memandang opsi baru berjulukan Terjemahkan Seluruh Obrolan di bawah pengaturan bahasa.

Jika diaktifkan, obrolan nan tidak menggunakan bahasa original pengguna akan menampilkan opsi untuk menerjemahkannya, alias mengubah pengaturan dasar, seperti bahasa terjemahan, di bagian atas jendela.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Teknologi LP6
Teknologi LP6