Samsung Solve for Tomorrow Ajak Siswa SMA Belajar AI hingga Kompetisi STEM

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Samsung menggelar program berjulukan Samsung Solve for Tomorrow 2024. Lewat program ini, Samsung menghadirkan pembelajaran dan kejuaraan Science, Technology, Engineering, and Math (STEM) untuk talenta muda AI nan mau mewujudkan solusi nyata dan inovatif untuk memecahkan masalah masyarakat.

Pada tahun ini, selain untuk mahasiswa, Samsung juga membuka Solve for Tomorrow untuk mahasiswa siswa SMA, guna menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono mengatakan, pihaknya memperluas jangkauan program STF tahun ini untuk mahasiswa untuk terus memupuk dan mencetak talenta-talenta digital muda termasuk AI.

"Terlebih dengan adanya agenda Indonesia Emas 2025, kami mau mengambil bagian dalam membangun generasi muda nan bisa menghadirkan perubahan positif bagi masyarakat di sekitar mereka," kata Ennita, dikutip dari keterangan Samsung.

Adapun Samsung Solve for Tomorrow pertama diluncurkan pada 2023 dan diikuti 309 tim nan terdiri dari 1.087 peserta dari SMA dan sederajat.

Program ini sukses dan mendapat pengakuan berupa Platinum Award The 16th Global CSR & ESG Summit and Award 2024 di Hanoi, Vietnam.

Tahun lalu, Qalam Malang menjadi satu-satunya tim wanita nan jadi satu dari tiga pemenang SFT 2023. Tim dari SMAN 78 ini merancang penemuan pembersih kualitas udara dan mengurangi polusi menggunakan MicroAlgae Aquarium.

Solusi mereka sekarang telah dipakai di salah satu hotel bintang 5 di Jakarta dan bakal dikembangkan lebih lanjut.

Tim Tekno Liputan6.com berkesempatan mengenggam langsung ponsel baru Samsung Galaxy S23 series nan terdiri dari Galaxy S23, Galaxy S23 Plus, dan Galaxy S23 Ultra. Seperti apa penampilan HP Android baru milik Samsung ini? Simak video singkatnya. C...

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Diapresiasi

Anggota tim Qalam Malang Michelina Mareen Rahardjo mengatakan, "Samsung Solve For Tomorrow adalah kejuaraan nan seru. Kita bisa kenalan sama banyak orang dari beragam wilayah dan bikin hubungan baru dengan tim lain. Melalui kejuaraan ini, saya jadi lebih peduli sama lingkungan sekitar dan dapat buahpikiran imajinatif untuk atasi masalah serta berani tantang diri sendiri."

Setelah aktivitas Samsung SFT selesai, peserta lain sedang mengembangkan prototipe penemuan mereka.

Misalnya, tim dari SMA Negeri 16 Surabaya mengembangkan superapps Tresurian dengan kepintaran buatan (AI) untuk atur sampah secara berkelanjutan.

"Kami lagi susun rencana upaya nan matang dan kembangkan Tresurian. Kami juga rancang prototipe perangkat pendukung dengan teknologi robotika dan statis," kata M. Ardiansyah dari SMA Negeri 16 Surabaya.

Tim dari SMA Negeri Sumatera Selatan membikin Wapetsu, sebuah sistem pemantau pH dan kekeruhan air nan terhubung dengan bot Telegram.

Sistem ini memudahkan masyarakat memantau kualitas air. Proyek ini terus bersambung meskipun belum diproduksi secara besar-besaran, dan mereka terus bagikan info tentang air di Indonesia melalui media sosial.

Pakai STEM dan Terampilan Tentang AI

Sekadar informasi, tahun ini, Samsung SFT konsentrasi pada Pendidikan & Pembelajaran, Lingkungan & Keberlanjutan, serta Kesehatan & Kesejahteraan.

Peserta bakal menggunakan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk ciptakan inovasi, aplikasi teknologi kreatif, dan langkah belajar baru nan seru.

Untuk aktivitas ini, Samsung mengundang siswa SMA, SMK, MA, dan mahasiswa D3, D4, S1 turut serta. Mereka bakal belajar tentang AI dan Design Thinking, keahlian krusial di era digital.

Bekali Terampilan Tentang AI

Di era mobile nan semakin maju, para peserta Samsung SFT bakal belajar tentang AI dan Design Thinking.

Hal ini tidak hanya berfaedah untuk merancang penemuan nan diperlukan, tetapi juga bakal menjadi bekal keahlian nan krusial untuk masa depan nan lebih baik di era digital.

Pentingnya keahlian AI didasari oleh studi nan menunjukkan bahwa teknologi ini bakal terus meningkatkan produktivitas di bumi usaha.

Tentang Program Samsung Solve for Tomorrow

AI dapat mengurangi beban kerja, membantu dalam pengambilan keputusan, serta menunjang pekerjaan administratif, analitik, dan kreatif.

Dengan potensi AI nan besar, bumi upaya perlu konsentrasi untuk mempersiapkan talenta AI guna mencapai aspirasi masa depan nan lebih cerah.

Ennita menambahkan, Samsung for Tomorrow merupakan bentuk komitmen Samsung meningkatkan literasi dan melahirkan talenta nan kian dibutuhkan dalam meraih potensi AI bagi kehidupan.

SFT 2024 bakal berjalan selama kurang lebih lima bulan dalam tiga fase kompetisi; preliminary, semi-final, dan final.

Selain keahlian teknis, para peserta bakal mendapatkan training komprehensif dalam soft skill nan krusial seperti kerja sama tim, berpikir kritis, kreatif, kerjasama dan komunikasi melalui DesignThinking Workshop dan sesi mentoring berbareng master dari Samsung dan mitra program.

Sebagai project-based learning, para peserta bakal mendapatkan pengalaman nyata dalam pengembangan solusi digital, nan sangat dicari di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Mereka diminta untukmenyiapkan makalah konsep pada saat pendaftaran. Serta memberikan video pitch dan prototipe proyek pada saat semifinal.

Pendaftaran program bakal dilakukan pada Mei 2024 dengan mengunjungi website program Solve for Tomorrow nan segera diluncurkan.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (kanan) sesaat sebelum berbincang berbareng mantan Perdana Menteri Inggris nan juga Pendiri dari Organisasi Nirlaba Tony Blair Insitute, Tony Blair (kiri) di instansi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sumber Teknologi LP6
Teknologi LP6