Respons Sri Mulyani Soal Kerjaan Bea Cukai: Rumit Tapi Demi Jaga Perekonomian Indonesia

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah memberikan tanggapan mengenai kasus-kasus mengenai kerja-kerja dari Direktorat Jenderal Bea Cukai belakangan ini. Ia mengakui bahwa pekerjaan Bea Cukai memang rumit dan penuh tantangan, tetapi sangat krusial dalam menjaga perekonomian Indonesia.

Sri Mulyani menyoroti pentingnya peran Bea Cukai dalam mengawasi dan mengendalikan arus peralatan impor dan ekspor di Indonesia. Dalam era globalisasi ini, perdagangan internasional semakin kompleks dan memerlukan pengawasan nan ketat untuk melindungi kepentingan nasional.

Ia melanjutkan, tugas Bea Cukai cukup rumit dan kadang mengganggu kenyamanan masyarakat, khususnya nan baru berjalan dari luar negeri alias melakukan pengiriman peralatan dari dan ke luar negeri. Namun menurutnya semua itu untuk menjaga perekonomian Indonesia.

"Ini adalah sebuah tugas nan rumit, tugas negara, kadang-kadang mengganggu kenyamanan masyarakat, namun ada juga tujuan ialah menjaga perekonomian Indonesia," kara Sri Mulyani dikutip dari saya IG resminya @smindrawati, Senin (29/4/2024).

Sri Mulyani pun memberikan wejangan unik kepada seluruh jejeran pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC). Menyusul, sorotan masyarakat mengenai sejumlah kasus nan melibatkan pihak Bea Cukai.

Sebelumnya, bendahara negara ini meminta jejeran Bea Cukai untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat. Dia juga meminta Bea Cukai untuk memperhatikan masukan dari masyarakat atas keahlian nan dilakukan.

"Untuk tempat Pak Asko, saya minta teman-teman Bea Cukai perbaiki, terus perbaiki terus layanan, dengarkan dan gimana kita bisa memberikan pemahaman mengenai beragam peraturan-peraturan nan kadang sensitif," kata Sri Mulyani.

Terkait sejumlah kasus nan melibatkan Bea Cukai dalam beberapa waktu terakhir, Sri Mulyani menyebut bagian dari akibat Bea Cukai nan bekerja untuk mengawasi pergerakan peralatan nan masuk dalam wilayah Indonesia.

"Ini nan menyebabkan kadang-kadang terutama di era media sosial nan terkena pertama adalah teman-teman Bea Cukai," tegasnya.

Oleh lantaran itu, Sri Mulyani meminta jejeran Bea Cukai lebih aktif dalam mengomunikasikan sejumlah kebijakan baru. Khususnya kebijakan nan menyangkut masyarakat luas.

"Jadi, kita merespon dan menyeimbangkan antara dari sisi keamanan dan menjaga dengan pelayanan nan kudu terus kita tingkatkan," pungkas Menkeu.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saat Sri Mulyani Rela Rapat Malam Minggu di Kantor Bea Cukai Imbas Kasus Viral

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani rela habiskan malam minggu tepatnya Sabtu, 27 April 2024 rapat di Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Soekarno Hatta. Hal ini untuk membahas sejumlah kasus viral di media sosial mengenai Bea Cukai.

Melalui akun instagram resmi @smindrawati, Sri Mulyani menulis dia berbareng ketua Direktorat Jenderal Bea Cukai (Ditjen Bea Cukai) di Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 27 April 2024 membahas mengenai beragam rumor aktual nan muncul di publik mengenai pelayanan Bea Cukai (BC).

“Malam ini saya mengundang mereka lantaran mau mendapatkan laporan mengenai beragam isu-isu dan masalah nan muncul di publik dan media sosial berangkaian dengan pelayanan Bea Cukai. Ada beragam kasus yang viral,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari video singkat di instagram resmi @smindrawati, Minggu (28/4/2024).

Sri Mulyani menuturkan, sejumlah kasus viral itu mengenai pengiriman sepatu, pengiriman peralatan untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dan pengiriman action figure dari Robotic. Sri Mulyani pun menjelaskan perkembangan dan penyelesaian kasus viral tersebut nan melibatkan Bea Cukai.

Pertama, kasus pengiriman sepatu nan diterima Raditha nan mengeluhkan bea masuk dan pajak. Sri Mulyani menjelaskan ditemukan persoalan pada nilai sepatu nan dilaporkan oleh perusahaan jasa titipan (PJT),dalam perihal ini DHL. Nilai nan dilaporkan jasa DHL lebih rendah dari nilai sebenarnya.

“Ternyata ditemukan persoalannya pada nilai sepatu tersebut diberitahukan oleh perusahaan jasa titipan DHL, di mana nilai nan dilaporkan DHL lebih rendah. Bea Cukai melakukan koreksi untuk penghitungan bea masuk-nya dan ini akibatkan pembayaran denda,” ujar Sri Mulyani.

Ia mengatakan, pembayaran denda tersebut dilakukan oleh PJT dalam perihal ini DHL, bukan Radhika Althaf.

"Pembayaran denda itu dilakukan oleh perusahaan DHL, jadi bukan Saudara Radhika Althaf. Saat ini masalah sudah selesai. Sepatu itu sudah diterima penerima peralatan dan tanggungjawab kepabeanan telah diselesaikan,” kata dia. 

Sri Mulyani: Bea Cukai Bakal Selesaikan Barang Milik SLB nan Tertahan pada Senin

Kedua, kasus perangkat pembelajaran milik Sekolah Luar Biasa (SLB) nan tertahan di Bea Cukai. Sri Mulyani menuturkan, peralatan nan dikirimkan untuk SLB merupakan keyboard sebanyak 20 buah. Barang kiriman itu dilakukan oleh perusahaan jasa titipan (PJT) dalam perihal ini DHL pada 18 Desember 2022.

“Barang ini sudah cukup lama lantaran nilai peralatan di atas USD 1500, DHL mengusulkan pemberitahuan untuk peralatan impor unik pada 28 Desember 2022, dan menggantikan tujuannya dari SLB sebagai badan kepada perorangan dalam perihal ini kepala sekolah,” kata Sri Mulyani.

Ia menambahkan, sejak 17 Januari 2023, Bea Cukai meminta arsip pendukung untuk permohonan tersebut. “Proses ini tidak dilanjutkan sebabkan peralatan tersebut dalam perihal ini terkatung-katung, disebutkan Bea Cukai sebagai peralatan tidak dikuasai (BTD).

"Belakangan di media sosial X dulu bertama Twitter,muncul peralatan kiriman tersebut adalah hibah untuk SLB. Di sini kami sampaikan bea cukai tangani beragam kebutuhan masyarakat dan beragam jenis pengiriman peralatan dalam kasus hibah untuk SLB ini bea cukai kemudian mengontak dan berkomunikasi langsung dengan pemilik akun X nan viralkan dengan akun @ijalzaid, dan saat ini ada komunikasi dan respon baik,” kata dia.

Sri Mulyani menyatakan telah meminta Bea Cukai untuk segera menyelesaikan masalah tersebut termasuk kebutuhan dalam kelengkapan dokumen. “Dan juga perlakuan bea masuk nan bisa dikecualikan untuk peralatan hibah apalagi untuk peralatan SLB,” kata dia.

Sri Mulyani mengatakan, Bea Cukai Soekarno Hatta bakal menyelesaikan peralatan tertahan milik SLB itu pada Senin, 29 April 2024. “Bea Cukai Soetta bakal selesaikan pada Senin, dengan pihak SLB dan diharapkan selesai,” tutur Sri Mulyani.

Penjelasan Kasus Ketiga

Ketiga, pengiriman peralatan action figure Robotic. Sri Mulyani menilai, kasus ketiga ini mirip dengan pengiriman sepatu. Jadi penerima mendapatkan peralatan sebagai bingkisan tetapi nilai peralatan itu disebukan lebih mini dari nilai sebenarnya. “Bea Cukai dalam perihal ini melakukan koreksi sehingga kemudian muncul tanggungjawab bea masuk dan telah diselesaikan pembayaran nan bersangkutan,” tutur dia.

Sri Mulyani mengatakan, banyak kasus nan diterima Bea Cukai. Ia pun meminta Bea Cukai untuk terus meningkatkan pelayanannya.

“Masyarakat mau ada kepastian, ada kecepatan, kenyamanan,” kata dia.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6