Jurus Jitu BNI Hadapi Sederet Tantangan di 2024

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan perseroan terus melanjutkan transformasi perusahaan nan sudah melangkah selama tiga tahun, agar bisa memberikan tingkat profitabilitas nan kuat dan sehat dalam jangka panjang.

"Fundamental BNI semakin sehat dan kuat berkah program transformasi nan menjadi langkah besar kami untuk terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi terhadap tantangan di tingkat nasional dan global," kata Royke dalam konvensi pers Kinerja Kuartal I-2024, Senin (29/4/2024).

Menurutnya, BNI berada di jalur nan tepat untuk mencapai aspirasi profitabilitas return on equity (ROE) hingga level 20 persen pada 2028 mendatang.

Hal ini didasari oleh pertumbuhan aset nan stabil dan berkepanjangan dari segmen prospektif berisiko rendah serta kualitas aset nan semakin sehat.

"Dengan program transformasi ini, kami konsisten melakukan peningkatan kapabilitas SDM dan optimasi teknologi sebagai aspek enablers nan krusial. Kami percaya perihal ini bakal terus mendorong peningkatan produktivitas bisnis, efisiensi operasional, serta kontribusi perusahaan anak," ujarnya.

Kendati demikian, BNI terus melakukan perbaikan struktural melalui transformasi nan telah dijalankan dari awal tahun 2020. Beberapa perihal nan telah BNI lakukan dalam empat tahun terakhir meliputi penguatan struktur pemodalan, perbaikan internal upaya proses, hingga penguatan struktur organisasi nan telah memberikan akibat signifikan pada pertumbuhan upaya BNI.

Selanjutnya, tantangan terbesar adalah adanya perubahan perilaku pengguna nan menuntut kecepatan. Untuk merespon perihal tersebut BNI pada tahun 2024 bakal konsentrasi pada transformasi peningkatan produktivitas tenaga pemasar (sales) di seluruh instansi wilayah dan cabang.

Langkah ini bermaksud agar BNI dapat memberikan jasa nan optimal, responsif, serta secara konsisten memberikan solusi nan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Transformasi peningkatan produktivitas sales nan dilakukan mencakup peningkatan kapabilitas cross-selling tenaga pemasar, penguatan tools digital sebagai pendukung proses penjualan, serta peningkatan manajemen keahlian nan dapat meningkatkan efektivitas kerja sales.

"Kami percaya bahwa transformasi ini dapat memberikan akibat positif pada pertumbuhan upaya dan kualitas aset secara keseluruhan di masa depan," ujar Royke.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Geopolitik Global

Disisi lain, mengenai perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi serta suku bunga, Royke mengatakan, perseroan senantiasa menganalisis semua perkembangan secara jeli guna dapat mengambil keputusan upaya nan tepat.

"Dengan optimisme terhadap kondisi makro ekonomi Indonesia nan tetap sehat dan stabil, BNI percaya bahwa langkah-langkah nan telah dilakukan bakal terus mendukung pertumbuhan upaya BNI secara berkelanjutan," kata Royke.

Adapun sejauh ini BNI telah melakukan langkah–langkah prudent dan strategis dalam mengelola kondisi likuiditas terutama pendanaan valas melalui penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan kebijakan pricing nan efisien.

"Selain melalui sumber DPK, BNI memanfaatkan positioning nan kuat di pasar Internasional untuk memperoleh pengganti pendanaan lain nan lebih luas," pungkasnya.

BNI Mampu Salurkan Kredit Rp 695,16 Triliun hingga Kuartal I-2024

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar mencatat total angsuran BNI hingga kuartal I-2024 mencapai Rp 695,16 triliun. Angka ini tumbuh 9,6 persen YoY jika dibandingkan periode nan sama tahun lampau nan mencapai Rp 634,3 triliun.

"Dengan pertumbuhan kredit pada kuartal I-2024, BNI membukukan pendapatan kembang Rp 15,87 triliun, tumbuh 7,2 persen YoY dari sebelumnya sebesar Rp 14,8 triliun, nan didorong oleh keahlian kegunaan intermediasi nan sehat," kata Royke Tumilaar dalam konvensi pers Kinerja BNI Kuartal I-2024, Senin (29/4/2024).

Berkat pertumbuhan nan kuat ini juga didukung oleh perbaikan kualitas aset dengan Non Performing Loan (NPL) gross nan turun dari 2,8 persen pada kuartal I-2023 menjadi 2,0 persen pada kuartal I-2024.

"Hal ini diikuti pula dengan credit cost nan juga menurun 40 pedoman poin YoY menjadi 1,0 persen pada kuartal I-2024," ujarnya.

Adapun sejalan dengan pencapaian angsuran nan tumbuh positif, BNI juga sukses mencatat keahlian signifikan pada pengembangan segmen pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan konsumer melalui perusahaan anak PT Bank Hibank Indonesia (hibank) dan BNI Finance sebagai mesin pertumbuhan baru di luar angsuran korporasi blue chip nan terus tumbuh.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan angsuran segmen UMKM hibank nan mencapai 72 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) dan pertumbuhan pembiayaan BNI Finance nan meningkat 370 persen YoY didominasi oleh pembiayaan konsumer.

"Kinerja angsuran dari dua perusahaan anak tersebut berkontribusi terhadap pertumbuhan angsuran secara konsolidasi," pungkasnya.

BNI dan Undip Jalin Kerjasama Sistem Keuangan Kampus

Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk alias BNI dan Universitas Diponegoro (UNDIP) menjalin kerjasama strategis dalam rangka memperkuat ekosistem keuangan di lingkungan kampus.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Program Ekosistem Keuangan Perguruan Tinggi dan Akad Wakalah Layanan Program Pensiun Iuran Pasti dan Pendistribusian Dana antara BNI dan UNDIP, di Ruang Sidang Rektorat UNDIP, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024).

Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Akad Wakalah tersebut dilakukan langsung oleh Rektor UNDIP Prof. Dr. Yos Johan Utama S.H., M.H., dengan Pemimpin Divisi Institutional Banking 2 BNI Efrizal, Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI Endhy Maryantono, didampingi Pemimpin Divisi Pension Fund BNI Ikhwani Fauzana, dan disaksikan Direktur Institutional Banking BNI Munadi Herlambang.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen BNI dalam menyediakan jasa perbankan nan komprehensif untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika UNDIP.

"Melalui kerja sama ini, BNI bakal menghadirkan beragam solusi finansial nan inovatif dan mudah diakses, seperti jasa produk konsumer, akomodasi angsuran konsumer, jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan beragam solusi finansial lainnya," ujar Okki.

Dia menambahkan, penandatanganan Nota Kesepahaman Program Ekosistem Keuangan Perguruan Tinggi bermaksud untuk menciptakan lingkungan nan lebih inklusif dan berilmu secara finansial bagi seluruh civitas akademika UNDIP.

"Kami mau meningkatkan literasi dan inklusi finansial di kalangan mahasiswa dan staf UNDIP, sehingga mereka dapat memanfaatkan produk dan jasa finansial secara bijak dan bertanggung jawab," tegas Okki.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6