Ada Momen Lebaran, Inflasi April 2024 Lebih rendah Ketimbang Ramadan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2024 nan bertepatan dengan momen Lebaran, rupanya lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Maret 2024 nan bertepatan dengan awal Ramadan.

Tercatat inflasi Indonesia mencapai 0,25 persen pada April 2024 secara bulanan alias secara month to month (mtm). "Inflasi pada April 2024 ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi pada periode Lebaran di 3 tahun sebelumnya, ialah pada bulan April 2023, Mei 2022, dan Mei 2021," kata Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konvensi pers BPS, Kamis (2/4/2024).

Ia menjelaskan, perihal tersebut terjadi lantaran pada April 2024 komponen nilai bergolak mengalami deflasi setelah sebelumnya mengalami tekanan inflasi selama 7 bulan berturut-turut. Inflasi April 2024 ini didorong oleh dua komponen, terutama komponen nilai diatur Pemerintah dan komponen inti.

Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,29 persen di mana komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas nan dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir. Selanjutnya, komponen nilai diatur Pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,62 persen dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen.

BPS mencatat komoditas nan dominan memberikan andil inflasi komponen nilai diatur Pemerintah adalah tarif pikulan udara, tarif pikulan antarkota, Sigaret Kretek Mesin (SKM), dan tarif kereta api.

"Komponen ataupun golongan nan memberikan andil inflasi terbesar pada April 2024 adalah golongan transportasi, ialah sebesar 0,12 persen. Ini lebih tinggi dibandingkan andilnya pada bulan lampau nan hanya sebesar 0,01 persen," ujarnya.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Kontribusi Kelompok Transportasi

"Sementara itu jika kita lihat pada golongan makanan minuman dan tembakau di bulan ini memberikan sumbangan andil deflasi sebesar 0,01 persen. Hal ini Tentunya berbeda dengan bulan sebelumnya nan justru menjadi penyumbang andil inflasi terbesar," ia menambahkan.

Selanjutnya, kata Amalia, jika ditelusuri lebih lanjut, golongan transportasi merupakan golongan penyumbang andil inflasi pada momen Lebaran selama 5 tahun terakhir. Tingginya andil inflasi golongan transportasi pada April 2024, utamanya disebabkan oleh komoditas tarif pikulan udara dan tarif pikulan antar kota.

"Komoditas tarif pikulan udara mengalami inflasi sebesar 8,05 persen pada momen lebaran alias di bulan April 2024 setelah sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,97 persen pada Maret 2024 . Sedangkan untuk tren inflasi tarif pikulan antar kota sejak Februari 2024 tetap bersambung hingga momen lebaran bulan April 2024.

Inflasi April 2024

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia mencapai 0,25 persen pada April 2024 secara bulanan alias secara month to month (mtm). Angka inflasi ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52  persen.

"Tingkat inflasi April 2024 pada April 2024 terjadi inflasi sebesar 0,25 persen secara bulanan, alias terjadi peningkatan indeks nilai konsumen IHK dari 106,13 pada Maret 2024 menjadi 106,40 pada April 2024," kata Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam konvensi pers BPS, Kamis, 2 April 2024.

Amalia mengatakan, sementara inflasi pada April 2024 mencapai 3 persen secara tahunan alias year on year, dan secara tahun almanak year to date terjadi inflasi sebesar 1,19 persen. BPS mencatat, tingkat inflasi bulanan April 2024 relatif lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan nan sama pada tahun lalu.

Adapun golongan pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar  berasal dari transportasi dengan inflasi sebesar 0,93 persen dan andil inflasi sebesar 0,12 persen.

Penyumbang Inflasi

Di mana penyumbang utama inflasi dari golongan transportasi adalah tarif pikulan udara dengan andil inflasi sebesar 0,06 persen, tarif pikulan antar kota dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen, serta tarif kereta api dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen.

Di sisi lain juga terdapat komoditas lainnya nan juga memberikan andil inflasi pada April 2024, ialah komoditas bawang merah dengan setara inflasi sebesar 0,14 persen, emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen, tomat dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen,  serta bawang putih dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.

Selain itu terdapat komoditas nan memberikan andil deflasi antara lain cabe merah dengan under deflasi sebesar 0,14 persen, beras dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen, serta telur ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,06 persen.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6