6 Tips Hindari Serangan Siber Saat Pakai Aplikasi di Smartphone

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Serangan siber terus meningkat, salah satunya adalah melalui aplikasi smartphone. Oleh karenanya, perusahaan keamanan siber menyarankan untuk melakukan update aplikasi. Tujuannya selain agar pengguna mendapat fitur-fitur baru, juga untuk menutup potensi celah keamanan nan mungkin ada.

Hal ini tidak lepas dari laporan Global Abandoned Mobile Apps Report Q4 2023 nan dirilis Pixalate. Di mana, lebih dari 1 juta aplikasi ditinggalkan oleh pengembangnya baik di toko Google Play Store dan Apple App Store.

Laporan nan sama menyebut, 1,3 juta aplikasi diabaikan di Google Play Store selama lebih dari dua tahun. Sementara ada nyaris 450 ribu aplikasi nan betul-betul ditinggalkan lantaran tak diperbarui sama sekali selama 4 tahun terakhir.

Pun begitu dengan di App Store. Sebanyak 581 ribu aplikasi diabaikan oleh developer dan 229 ribu lainnya sama sekali tak diperbarui selama lebih dari 4 tahun.

Padahal, akibat ketika aplikasi tak diperbarui oleh developer bisa sangat membahayakan. Misalnya aplikasi rentan dimasuki bug, malware, hingga entitas siber lainnya. Pada gilirannya, bug nan tak diperbaiki bisa merusak fungsionalitas program dan menakut-nakuti keamanan info pengguna.

Principal Consultan Development, Security, and Operations PT ITSEC Asia Muhammad Ray Ramadhan menyebut, pemeriksaan dan perbaikan celah keamanan aplikasi smartphone mulai dari coding, commit, hingga deployment adalah perihal utama dalam meminimalisasi temuan celah keamanan.

WhatsApp akhirnya menunda kebijakan privasi baru nan mengintegrasikan info pribadi dengan Facebook. Hal ini memicu kebingungan pengguna, dan migrasi ke aplikasi chatting lain.

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Pentingnya Update Aplikasi hingga Cara Aman Pakai Aplikasi

Sementara, pembaruan aplikasi berupaya meningkatkan fungsionalitas, pengalaman pengguna, memperbaiki masalah, hadirkan fitur baru, dan optimasi keahlian aplikasi itu sendiri.

"Namun, selain peningkatan kinerja, pembaruan aplikasi secara berkala juga krusial untuk memperbaiki kerentanan keamanan dan melindungi dari ancaman siber. Aplikasi nan tidak diperbarui bakal rentan terhadap celah keamanan," kata Ray.

Lalu, gimana peran pengguna? Selain memperbarui aplikasi, pengguna juga perlu menerapkan sejumlah langkah agar terhindari dari serangan saat menggunakan aplikasi.

Berikut adalah langkah pengguna menerapkan manajemen aplikasi di smartphone masing-masing:

1. Batasi jumlah aplikasi nan diunduh

Orang sering kali menyimpan aplikasi nan jarang alias tidak pernah digunakan di perangkat mereka. Ini bisa berakibat negatif pada keamanan perangkat. Sebaiknya, hapus aplikasi nan tidak terpakai untuk mengurangi akibat keamanan.

2. Perhatikan izin akses aplikasi

Ketika mengunduh aplikasi baru, perhatikan izin akses nan diminta oleh aplikasi tersebut. Pastikan izin tersebut relevan dengan kegunaan aplikasi. Jika ada permintaan izin nan tidak relevan, sebaiknya batasi izin aplikasi pada perangkat Anda.

3. Perbarui aplikasi secara teratur

Pastikan semua aplikasi di perangkat Anda selalu diperbarui. Jika ada pembaruan tersedia, segera lakukan pembaruan. Perhatikan juga waktu terakhir pembaruan aplikasi. Jika aplikasi tidak diperbarui dalam waktu nan lama, perhatikan keamanannya.

4. Periksa ulasan pengguna sebelum mengunduh

Sebelum mengunduh aplikasi, perhatikan ulasan pengguna lain. Jangan mengunduh aplikasi nan mempunyai ulasan jelek mengenai keamanannya.

5. Hindari mengunduh dari sumber nan tidak resmi

Selalu mengunduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play Store alias Apple App Store. Hindari mengunduh dari sumber nan tidak resmi untuk mengurangi akibat keamanan.

6. Waspadai adware dan tautan berbahaya

Hati-hati terhadap aplikasi nan mengandung adware. Adware dapat mengganggu dan berpotensi membahayakan keamanan perangkat. Selalu perhatikan tautan dalam adware lantaran bisa menjadi penipuan online. Jika menemukan adware, segera hapus aplikasi tersebut.

Pentingnya Pengembang untuk Update Aplikasi

Menurut standar industri, satu hingga dua pembaruan per bulan dianggap ideal untuk menjaga keahlian dan keamanan aplikasi. Ketika developer tidak memberikan pembaruan dalam waktu nan lama, info dan keamanan pengguna dapat terancam.

Manajemen aplikasi oleh pengguna sangat penting. Aplikasi nan masuk ke platform resmi bakal ditinjau secara menyeluruh mengenai performa dan keamanannya.

Aplikasi nan tidak diperbarui bisa membuka celah bagi serangan malware dan bug. Pengguna perlu memperhatikan pembaruan aplikasi untuk melindungi diri dari serangan siber.

Presiden Direktur PT ITSEC Asia Tbk, Joseph Lumban Gaol, menjelaskan bahwa aplikasi nan tidak diperbarui dalam waktu lama dapat membahayakan keamanan pengguna.

Pengguna sering mengabaikan pembaruan aplikasi lantaran lupa, malas, alias tidak menyadari bahwa aplikasi tersebut telah ditinggalkan oleh pengembangnya. Hal ini dapat menyebabkan jangkitan jangka panjang oleh malware alias bug.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (kanan) sesaat sebelum berbincang berbareng mantan Perdana Menteri Inggris nan juga Pendiri dari Organisasi Nirlaba Tony Blair Insitute, Tony Blair (kiri) di instansi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sumber Teknologi LP6
Teknologi LP6