4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik, Bisa Bikin Kamu Makin Produktif!

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Bot obrolan berbasis kepintaran buatan (Chatbot AI) telah menjadi perangkat untuk membantu mempermudah pekerjaan sehari-hari dan membantu kita menjadi lebih produktif.

Berkat kemunculan ChatGPT, banyak orang nan mengenal chatbot AI dan menggunakannya untuk membantu pekerjaan mereka.

Chatbot AI bakal membantu pekerjaan Anda sesuai perintah (prompt) nan Anda masukkan, seperti menulis code untuk programmer, menulis email, membikin laporan, menghasilkan karya seni berbasis AI, dan tetap banyak lagi.

Maraknya penggunaan ChatGPT menyebabkan banyak perusahaan teknologi nan mengembangkan chatbot AI mereka sendiri. Hal tersebut menjadikan banyak pilihan chatbot AI dengan kelebihan, penggunaan, dan hasil jawaban nan beragam.

Banyaknya pilihan chatbot AI tentu bakal membikin sebagian pengguna merasa kebingungan untuk memilih chatbot AI nan paling sesuai dengan kebutuhan.

Oleh karena itu, Tekno Liputan6.com memberikan daftar chatbot AI terbaik nan ada saat ini, seperti dikutip dari ZDNET, Senin (29/4/2024).

1. Microsoft Copilot

Pada Februari 2023, Microsoft meluncurkan Copilot, sebuah chatbot AI nan melangkah pada GPT-4 Turbo, jenis terbaru sistem model bahasa OpenAI.

Kelebihan Copilot daripada chatbot AI lainnya adalah Copilot menggunakan model bahasa terbaru GPT-4 Turbo nan dapat jawaban relevan sesuai dengan info dan peristiwa saat ini.

Selain itu, Microsoft Copilot dapat digunakan secara cuma-cuma dan menawarkan fitur lain nan menjadikannya pengganti menarik, termasuk input multi-modal, membikin gambar berbasis AI dalam chatbot, dan aplikasi nan dapat diunduh di smartphone.

Sempat beredar video pidato Presiden Joko Widodo nan tiba-tiba fasih berkata Mandarin, juga Capres Prabowo Subianto dan Capres Anies Baswedan nan tampak mahir berkata Arab. Video hoaks berbasis AI tampaknya semakin meyakinkan dan mengkhawatirka...

* Follow Official WA Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2. ChatGPT

Awal kehadirannya menjadi kontroversial lantaran ChatGPT merupakan chatbot AI pertama nan diperkenalkan secara luas, sehingga publik menjadi cemas bakal kecanggihan AI disebut dapat menjalankan tugas layaknya manusia.

Kini, ChatGPT telah menjadi chatbot AI nan paling banyak digunakan, lantaran chabot dari OpenAI ini mempunyai segudang fitur bermanfaat, seperti menghasilkan email, esai, puisi, daftar belanjaan, surat, dan tetap banyak lagi.

Selain menulis untuk kamu, ChatGPT bisa mengobrol tentang topik sederhana seperti "Apa itu udara", maupun pertanyaan kompleks seperti "Apa makna dari kehidupan".

ChatGPT juga mahir dalam STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) sehingga dapat menulis dan men-debug code serta menyelesaikan rumus matematika nan rumit.

Penggunaan ChatGPT sekarang lebih mudah sejak OpenAI tidak lagi mengharuskan pengguna untuk login, dan pengguna dapat menggunakan ChatGPT layaknya menggunakan search engine seperti Google.

Kelemahan dari chatbot ini terkadang suka error lantaran popularitasnya nan sangat besar, sehingga tidak dapat digunakan ketika server sedang penuh. Selain itu, ChatGPT mempunyai batas pengetahuan (cuma bisa menarik data yang tercatat hingga Januari 2022).

Goolge Gemini

Gemini adalah chatbot AI dari Google nan mempunyai fitur paling mirip dengan Microsoft Copilot. Gemini dapat melakukan beragam perintah, seperti mendapatkan jawaban dari web, menyediakan footnotes, dan apalagi menghasilkan gambar AI.

Sejak dirilis pertama kali pada Maret 2023, chatbot ini telah mengalami beberapa peningkatan, dengan jenis terbaru nan menghadirkan banyak peningkatan.

Hal menarik dari chatbot ini adalah lantaran dia berakar pada teknologi Google, seperti search engine, dan aplikasi nan terintegrasi dengan ekosistem Google, sehingga pengguna ekosistem Google bakal familiar dengan tampilan antarmuka Gemini.

Tak hanya itu, Google tidak menggunakan LLM dalam seri GPT seperti kebanyakan chatbot nan beredar melainkan menggunakan model bahasa buatan Google sendiri.

"Gemini perlahan-lahan menjadi pengalaman Google seutuhnya berkah Ekstensi nan meleburkan beragam aplikasi Google ke dalam Gemini,” ujar analis dari ZDNET.

Ia menambahkan, “Pengguna Gemini dapat menambahkan ekstensi untuk Google Workspace, YouTube, dan Google Maps, sehingga memberi mereka pengalaman nan lebih individual dan luas.”

Selain Gemini AI jenis gratis, Google juga menawarkan paket berlangganan 'AI Premium Plan' nan menghadirkan model LLM tercanggih Google Ultra 1.0. Pengguna juga bakal mendapatkan akses ke Gemini for Workspace nan memasukkan support AI Google ke seluruh aplikasi produktivitas, termasuk Gmail, Dokumen, Spreadsheet, Slide, dan Meet.

Perplexity AI

Perplexity AI adalah chatbot AI cuma-cuma nan menyediakan ringkasan jawaban berbasis AI dan mempunyai UI intuitif. Setelah pengguna mengunjungi situs tersebut, mereka bakal disuguhkan dengan tampilan antarmuka nan mudah digunakan.

Setelah Anda mengklik kotak teks, chatbot AI tersebut menghadirkan serangkaian saran nan sebagian besar berakar pada peristiwa terkenal saat ini. Chatbot ini juga memberikan petunjuk di bawah kotak tentang topik nan menarik.

Pengguna cukup mengklik saran untuk mempelajari dan mengobrol lebih lanjut tentang topik tersebut. Selain itu, Perplexity menyediakan pertanyaan topik mengenai nan dapat diklik agar percakapan tetap berjalan.

Karena banyaknya petunjuk nan diberikan perangkat ini kepada pengguna, menjadikan Perplexity sebagai chatbot AI nan bagus untuk mendalami topik-topik nan belum pernah terpikirkan sebelumnya, sehingga mendorong penemuan dan pengalaman baru.

Keuntungan lainnya adalah Perplexity datang dalam aplikasi untuk iOS dan Android, nan memungkinkan Anda menggunakannya saat bepergian.

Tak hanya itu, chatbot AI ini juga memberikan footnotes sebagai sumber dari jawaban nan dihasilkan, lampau jawaban tersebut seringkali disertakan foto dan grafik.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi (kanan) sesaat sebelum berbincang berbareng mantan Perdana Menteri Inggris nan juga Pendiri dari Organisasi Nirlaba Tony Blair Insitute, Tony Blair (kiri) di instansi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Jakarta, Jumat (19/4/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sumber Teknologi LP6
Teknologi LP6