Liputan6.com, Jakarta India mengalami perubahan dalam aktivitas perjalanan seiring dengan kemajuan nan dibuat negara tersebut sebagai kekuatan besar di sektor pariwisata.
Booking.com dan McKinsey menemukan, minat masyarakat India untuk melakukan banyak pengeluaran saat berjalan memang meningkat, namun sebagian besar memilih berjalan di dalam negeri.
Melansir CNBC International, Selasa (21/11/2023) survey nan dilakukan Booking.com dan McKinsey menunjukkan bahwa visitor India melakukan 1,7 miliar perjalanan liburan pada tahun 2022 tetapi sebagian besar tidak pernah meninggalkan negaranya, dan hanya sekitar 1 persen nan berjalan ke luar negeri.
Wisatawan India diperkirakan bakal melakukan 5 miliar perjalanan wisata pada tahun 2030, dan 99 persen di antaranya juga bakal berada di dalam negeri.
Negara dengan jumlah masyarakat terpadat di bumi ini diprediksi bakal menjadi negara dengan shopping perjalanan dunia terbesar keempat pada tahun 2030, perihal ini sebagian besar disebabkan oleh pertumbuhan populasi berpendapatan menengah nan bakal menyebabkan pendapatan rumah tangga meningkat sebesar USD 35.000 per tahun pada saat itu.
Selain itu, populasinya tetap muda, dengan usia rata-rata 27,6 tahun.
"10 tahun lebih muda dibandingkan negara-negara dengan ekonomi besar," kata McKinsey di situs webnya.
"Terlebih lagi, konsumsi peralatan dan jasa, termasuk rekreasi, diperkirakan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030," tambah perusahaan finansial itu.
Menurut laporan Booking.com dan McKinsey, pengeluaran untuk perjalanan dan pariwisata di India diperkirakan bakal mencapai USD 410 miliar, alias melonjak lebih dari 170 persen dari USD 150 miliar pada tahun 2019.