PHE Sabet Peringkat ke-6 di Rating ESG, Kalahkan 302 Produsen Migas Global

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, sukses meraih rating Environment, Social, Governance (ESG) 21.5 alias medium risk setelah melalui proses assesment dari Lembaga rating internasional, Sustainalytics.

PHE sukses mendapatkan ranking ke enam dari 308 produsen minyak dan gas secara global. Keberhasilan ini terlihat dari peningkatan rating pada tahun 2022 dimana PHE meraih nomor 30,5 alias high risk.

Sustainalytics membagi nilai ESG ke dalam lima kategori berasas keahlian perusahaan dalam mengelola akibat ESG dan akibat bisnisnya.

Di antaranya nilai 0 sampai dengan nilai 10 masuk dalam kategori 'Negligible Risk', nilai 10 sampai dengan nilai 20 masuk dalam kategori 'Low Risk', nilai 20 sampai dengan nilai 30 masuk dalam kategori 'Medium Risk', dan nilai 30 sampai dengan nilai 40 masuk dalam kategori 'High Risk', serta nilai 40 ke atas masuk dalam kategori 'Severe Risk'.

Sustainalytic melakukan pertimbangan terhadap 11 rumor material ESG nan terdiri dari 50 parameter ESG dengan total 301 sub indikator. Dari 301 sub parameter terdapat 189 sub parameter aspek lingkungan (environment), 73 sub parameter aspek sosial (social)dan 39 sub parameter aspek tata kelola (governance).

Kegiatan eksplorasi dan produksi migas merupakan aktivitas berisiko tinggi, semakin mini skor nilai nan diperoleh semakin baik lantaran menunjukkan perusahaan telah bisa mengelola akibat dan rumor material ESG dengan sangat baik.

PHE dinilai telah berkomitmen dalam menerapkan prinsip keberlanjutan pada seluruh aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Penilaian rating ESG mempengaruhi perusahaan agar terus memaksimalkan langkah menuju Perusahaan nan berkelanjutan.

VP HSSE PHE, Geri Simansyah Achsan, mengungkapkan bahwa pencapaian rating ESG PHE merupakan corak komitmen Perusahaan terhadap keberlanjutan industri dari pilar ESG.

“Beberapa penilaian antara lain mencakup aspek pengelolaan dan pengurangan emisi GRK, pengelolaan air, keanekaragaman hayati, keselamatan kerja, human capital, community relations, serta etika bisnis,” terang dia dikutip Sabtu (18/11/2023).

Bisnis Hulu Migas

PHE bakal terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan upaya hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai member sejak Juni 2022.

PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal alias Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.

Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) nan telah terstandard ISO 37001:2016.

PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi nan prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara ahli untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas bumi nan Environmental Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.

Pertamina Hulu Mahakam Catat Produksi Minyak 26.251 BOPD per Oktober 2023

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional Kalimantan, sampai dengan bulan Oktober 2023 mencatatkan nomor produksi year to date (YTD) minyak sebesar 26.251 barel minyak per hari (BOPD) dan year to date (YTD) gas sebesar 530 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

Pencapaian produksi tersebut merupakan hasil dari upaya maksimal teknis operasi, mengingat sebagian besar dari lapangan-lapangan minyak dan gas di WK Mahakam telah mature dan masuk ke fase penurunan produksi alamiah (natural decline).

“Selama beberapa tahun terakhir, kami sukses menahan laju penurunan produksi alamiah nan tinggi dan mempertahankan tingkat produksi pada lapangan-lapangan migas nan sudah mature,” ujar General Manager PHM Setyo Sapto Edi, dikutip Rabu (15/11/2023).

Hal ini berkah penerapan beragam penemuan dan teknologi guna meningkatkan recovery rate dari sumur-sumur migas nan ada.

“Selain itu, kami juga menerapkan praktik-praktik engineering terbaik dalam memelihara dan meningkatkan kehandalan akomodasi operasi dan produksi migas nan sudah berumur puluhan tahun,” lanjutnya.

WK MahakamWK Mahakam adalah blok migas terminasi nan telah berproduksi nyaris 50 tahun dengan natural declining rate nan tinggi di kisaran 50% per tahun.

Untuk itu, selaku Operator, PHM dengan support penuh dari SKK Migas, melakukan beragam upaya guna menahan laju penurunan produksi tersebut, memperpanjang usia produksi hingga masa akhir perjanjian dengan tetap mempertahankan tingkat keekonomian, memperhatikan aspek efisiensi, dan terus memelihara aspek keselamatan.

Blok Migas

Mengingat WK Mahakam adalah blok migas nan sudah mature, pemerintah memberikan insentif kepada PHM berupa perubahan Kontrak Bagi Hasil dan keringanan pajak. Tujuannya untuk mengurangi beban biaya, agar Operator dapat memproduksi migas dengan ekonomis sampai akhir masa kontraknya.

Insentif hulu migas merupakan stimulus nan diberikan oleh pemerintah kepada pelaku industri hulu migas untuk mengurangi pembiayaan/beban operasi sehingga pelaku industri dapat lebih garang melaksanakan program kerja untuk meningkatkan produksi, serta memelihara tingkat keekonomian aset.

Pemberian insentif dari Pemerintah Indonesia kepada Blok Mahakam di awal tahun 2021 telah memberikan keahlian bagi WK Mahakam untuk melanjutkan program kerja pengembangan secara lebih ekstensif termasuk menjalankan program eksplorasi nan ditujukan untuk membuka potensi prospek persediaan migas di Blok Mahakam.

Hal ini tentu menjadi sangat krusial untuk menjamin keberlangsungan investasi dan mendukung pencapaian sasaran produksi migas nasional.

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6