Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggandeng Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (BJB) menghadirkan jasa pembayaran reservasi tiket online. Nantinya, calon penumpang bisa bayar lewat pemasok BJB BiSA!.
Agen BJB itu telah terintegrasi dengan aplikasi Ferizy milik ASDP Indonesia Ferry. Bentuk kerja sama ini bisa digunakan masyarakat mulai Jumat, 17 November 2023.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan, upaya transformasi digitalisasi ASDP merupakan salah satu misi perusahaan dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Ini juga jadi tambahan jasa baru nan bisa digunakan masyarakat menjelang periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024).
“Tentu ASDP mau memberikan pengalaman nan lebih baik kepada para konsumen di setiap perjalanannya. Pada kesempatan ini, tetap sejalan dengan misi penerapan teknologi nan berkelanjutan, ASDP mencoba memperluas jangkauan sales channel pembelian tiket online Ferizy dengan bekerja-sama berbareng Bank BJB,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).
Dengan menjalin kerja sama berbareng Bank BJB, tiket kapal ferry pada Aplikasi Ferizy dapat dipesan alias dibeli melalui Agen Laku Pandai BJB BiSA!. “Kerja sama ini mencerminkan upaya berbareng antara ASDP dan Bank BJB untuk membawa konsumen ke era digital, dimana jasa pembelian tiket ferry dapat diakses dengan lebih mudah dan lebih efisien,” katanya.
Shelvy menambahkan dengan meningkatnya jumlah pengguna Ferizy nan telah menembus lebih dari 1,8 juta orang, ASDP terus meningkatkan kualitas pelayanan dan penemuan di industri penyeberangan Indonesia. Melalui reservasi _online_ pada Aplikasi Ferizy ini, pengguna jasa dapat membeli tiket sejak H-60 keberangkatan.
Tujuannya tentu agar calon penumpang kapal dapat merencanakan perjalanannya dengan lebih awal sehingga menghindari kemungkinan tidak tersedianya tiket sesuai agenda nan diharapkan.
“Reservasi tiket online baik melalui Aplikasi Ferizy maupun melalui wesbite trip.ferizy.com merupakan salah satu bentuk komitmen ASDP dalam mengakselerasi transformasi digital penyeberangan," tutur Shelvy.
20 Pelabuhan Terapkan Pesan Online
Hingga November 2023, terdapat 20 pelabuhan nan telah menerapkan sistem reservasi online, diantaranya Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Pototano, Kayangan, Tanjung Kalian, Gorontalo dan Pagimana.
Dia mengaku, bagi ASDP sendiri, reservasi online melalui Aplikasi Ferizy juga membikin pergerakan kendaraan di dalam pelabuhan pada setiap jam keberangkatan merata dan terkendali sesuai dengan alokasi kapabilitas dan zonasi area siap muat nan tersedia.
"Sebelum pemberlakuan Ferizy, arus kehadiran pengguna jasa saat golden time alias beban puncak menyebabkan antrian kendaraan baik di dalam area pelabuhan maupun di area jalan raya," tambah Shelvy.
Namun, setelah dilakukan pengaturan Ferizy, arus kehadiran pengguna jasa terdistribusi secara merata sesuai agenda nan dipilih oleh pengguna jasa serta kapabilitas daya tampung pelabuhan dan kapabilitas angkut kapal.
"Dengan Ferizy, ASDP menjual tiket sesuai kuota dalam jumlah nan sama setiap harinya alias trafik terbagi rata sesuai konsep flattening the curve," pungkas Shelvy Arifin.
ASDP Angkut 3,72 Juta Kendaraan Logistik
Hadirkan pelayanan unggul dalam sektor logistik nan menunjang operasional perusahaan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimis dengan pertumbuhan upaya penyeberangan nan bakal kian cemerlang pascapandemi Covid-19.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengungkap bahwa sektor logistik menjadi pilar utama nan menopang upaya penyeberangan ASDP ketika masa pandemi hingga saat ini. Ira menyoroti kelancaran sektor logistik kala pandemi menjadi lebih krusial, sehingga ASDP tetap melayani kendaraan logistik secara penuh dalam rangka menjaga rantai pasokan logistik di wilayah agar tetap stabil selama pandemi.
"ASDP mengapresiasi langkah pemerintah nan sejak awal pandemi telah mendukung sektor logistik melalui jasa penyeberangan dengan tidak melakukan pembatasan bagi pikulan peralatan agar kelancaran arus logistik terjamin sehingga stabilitas bahan pokok di seluruh wilayah dapat tercapai," tutur Ira dikutip Minggu (22/10/2023).
Ira menuturkan bahwa jumlah penumpang dan kendaraan penumpang nan menggunakan kapal ferry mengalami penyusutan cukup signifikan saat pandemi Covid-19 pada tahun 2020 silam dibandingkan tahun sebelumnya sebelum pandemi virus menimpa Indonesia.
"ASDP apalagi sempat menutup total seluruh jasa bagi penumpang imbas diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah pada waktu itu untuk mengurangi mobilitas masyarakat secara signifikan demi menekan laju penularan virus Covid-19." kenang Ira.
Hingga hari ini, sektor logistik tercatat menjadi tumpuan kelangsungan upaya ASDP terlihat dari tren peningkatan pikulan logistik nan menyeberang setiap tahunnya.
Pada tahun 2023, sejak Januari hingga September 2023, ASDP mencatat telah melayani 3,72 juta unit kendaraan logistik dari kendaraan golongan IVB, VB, VIB, VII, VIII dan IX. Angka tersebut meningkat 3.22% sebanyak 119.963 kendaraan dari tahun sebelumnya nan mencapai 3,6 juta unit kendaraan.
Volume Kendaraan
Data ASDP menunjukkan peningkatan terbesar volume kendaraan nan menyeberang berasal dari golongan VII sebesar 14% alias mencapai 218.696 ribu unit dibandingkan tahun lampau pada periode nan sama. Adapun kendaraan golongan VII adalah jenis kendaraan peralatan dengan rentang panjang lebih dari 10 meter hingga 12 meter.
Selain itu, peningkatan jumlah volume kendaraan juga terjadi pada golongan VB jenis kendaraan peralatan ukuran sedang dengan panjang 5-7 meter hingga mencapai 1,56 juta unit kendaraan per September 2023.
ASDP menargetkan total pendapatan perusahaan sebesar Rp 5,6 triliun dengan capaian untung bersih sekitar Rp 700 miliar selama tahun 2023. Dari aspek produksi penyeberangan pada tahun ini, ASDP membidik sasaran penumpang nan dilayani sebanyak 5,93 juta orang, kendaraan roda 2 & 3 sebanyak 4,88 juta unit, kendaraan penumpang sebanyak 4,73 juta unit, dan kendaraan peralatan sejumlah 5,85 juta unit.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.