Lagi Murah, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 1.097.000 Segram

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Harga emas terbaru nan dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk alias biasa disebut dengan emas Antam dipatok 1.097.000 pada perdagangan Senin 20 November 2023 ini. Harga emas terbaru ini turun jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin.

Sedangkan harga emas Antam untuk pembelian kembali alias nilai emas Antam buyback dipatok Rp 994.000 per gram. Harga buyback ini merupakan patokan jika Anda menjual emas, maka nilai emas Antam bakal dihargai Rp 994.000 per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Antam juga menawarkan beberapa seri emas seperti emas seri batik, gift seri dengan ukuran beragam.

Harga emas Antam hari ini belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 05.30 WIB, nilai emas Antam sebagian besar tetap ada.

Rincian Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com, Senin (20/11/2023):

  • Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 598.500
  • Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.097.000
  • Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.134.000
  • Harga emas Antam 3 gram = Rp 3.176.000
  • Harga emas Antam 5 gram = Rp 5.260.000
  • Harga emas Antam 10 gram = Rp 10.465.000
  • Harga emas Antam 25 gram = Rp 26.037.000
  • Harga emas Antam 50 gram = Rp 51.995.000
  • Harga emas Antam 100 gram = Rp 103.912.000
  • Harga emas Antam 250 gram = Rp 259.515.000
  • Harga emas Antam 500 gram = Rp 518.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 1.037.600.000.

Ada Libur Thanksgiving di AS, Harga Emas Dunia Diprediksi Mendatar

Harga emas bumi terus menguat pada perdagangan pekan kemarin. Harga emas melonjak setelah rilis sejumlah info ekonomi Amerika Serikat (AS). Pergerakan harga emas dunia pada pekan lampau lebih teratur dan tidak terlalu dramatis.

Bagaimana dengan mobilitas nilai emas bumi pada pekan ini?

Survei Mingguan Kitco News mengenai harga emas terbaru memperlihatkan penanammodal ritel tetap mempertahankan prediksi bullish pada minggu ini. Sementara sebagian besar analis Wall Street memperkirakan netral untuk prospek nilai dalam jangka pendek.

Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day memperkirakan nilai emas bakal sedikit berubah selama minggu ini. “Setelah penguatan baru-baru ini, emas rentan terhadap buletin buruk,” katanya.

“Fundamental jangka menengah sangat kuat: pada titik tertentu, The Fed dan bank sentral lainnya bakal melonggarkan pengetatan sebelum inflasi dapat diatasi dan perihal ini bakal menjadi senjata efektif bagi emas. Tapi itu belum.” tambah dia.

Broker Senior RJO Futures, Daniel Pavilonis memandang periode konsolidasi berkepanjangan untuk emas saat ini lantaran tawaran akibat geopolitik telah mereda.

“Prediksi kami tetap sama di kisaran perdagangan nan telah kami prediksi selama beberapa minggu ini,” kata Pavilonis.

“Kemungkinan besar kita tidak bakal memandang kenaikan suku kembang lagi. Kita mungkin bisa memandang beberapa penurunan suku kembang pada bulan Mei tahun depan, tapi saya ragu perihal itu bakal terjadi.” tambah dia.

Pavilonis mengatakan meskipun harga emas terus bereaksi terhadap parameter ekonomi, perihal tersebut tidak memberikan arah nan jelas. “Saya pikir pasar hanya memperdagangkan info inflasi nan beragam,” katanya.

“Data perumahan membaik, tetap ada permintaan. Laporan ketenagakerjaan tetap terlihat relatif kuat. Angka CPI, penurunan terbesarnya adalah jasa kesehatan. Saya tidak memandang apa pun nan bakal membalikkan keadaan ini," jelas Pavilonis.

Survei Kitco

Minggu ini, 12 analis Wall Street berperan-serta dalam Survei Emas Kitco News. Seperti minggu lalu, tiga pakar, alias 25% memperkirakan nilai emas bakal lebih tinggi pada minggu ini. Namun minggu ini hanya satu analis nan mewakili 8% nan memperkirakan penurunan harga.

Mayoritas alias 67% bersikap netral terhadap nilai emas untuk minggu ini.

Sementara itu, 595 bunyi diberikan dalam jajak pendapat online Kitco. Pelaku pasar apalagi lebih optimistis dibandingkan survei minggu lalu.

Sebanyak 394 penanammodal ritel alias 66% memperkirakan emas bakal naik minggu ini. Sebanyak 125 responden alias 21% memperkirakan nilai bakal lebih rendah.

Sementara 76 responden alias 13%, bersikap netral terhadap prospek jangka pendek logam mulia.

Kata Analis

Minggu ini cukup singkat untuk perdagangan lantaran ada hari libur Thanksgiving AS pada Kamis. Artinya,sebagian besar tindakan bakal diringkas menjadi tiga hari pertama.

Data ekonomi nan bakal menjadi sorotan adalah hasil rapat FOMC terbaru dan penjualan rumah nan bakal dirilis pada hari Selasa. kemudian info mengenai peralatan tahan lama.

Kepala analis Gainesville Coins Everett Millman mengatakan, perhatian penanammodal emas beranjak dari bagian geopolitik ke makroekonomi.

“Saya pikir kita memandang pergeseran konsentrasi pasar emas dari perang nan kita lihat, nan tentunya mendorong nilai emas lebih tinggi dalam beberapa minggu terakhir,” katanya.

“Saya pikir perihal ini tidak lagi menjadi perhatian utama pasar emas, dan sekarang perhatiannya lebih beranjak ke gambaran makroekonomi dan khususnya, kebijakan Fed nan bakal diambil.” jelas dia.

kepala analis komoditas Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, dirinya tidak memandang adanya pergerakan besar pada emas dalam waktu dekat. “Karena sangat beruntung untuk kenaikan minggu lalu, saya sekarang mencari konsolidasi tambahan. Jadi keputusannya adalah netra.” kata dia.

Kepala analis SIA Wealth Management Colin Cieszynski juga netral terhadap emas untuk minggu ini. “Alasan saya adalah antara penurunan buletin ekonomi nan biasa terjadi di akhir bulan dan libur Thanksgiving AS minggu ini, pasar secara umum condong lebih tenang selama sepuluh hari ke depan.”

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6