Liputan6.com, Surabaya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) menjalin sinergi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Indonesia Eximbank sebagai wujud komitmen untuk memajukan perekonomian wilayah maupun nasional, termasuk dalam mendorong peningkatan transaksi ekspor.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Direktur Keuangan, Treasury & Global Services bankjatim Edi Masrianto dan Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi bertempat di Ruang Semeru bankjatim Kantor Pusat, Kamis (16/11).
Turut datang juga menyaksikan penandatanganan MoU ialah Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah bankjatim R. Arief Wicaksono, serta Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso.
Busrul menjelaskan, bankjatim sudah berkomitmen bakal terus mewujudkan kemajuan ekonomi, termasuk dalam mendorong peningkatan ekspor. Oleh lantaran itu, MoU nan dijalin antara bankjatim dengan LPEI mengenai Layanan Jasa Keuangan ini diharapkan dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi baik di Jawa Timur maupun Indonesia.
”Pada intinya, kami bakal terus memperkuat sinergi dengan LPEI untuk mendorong pemanfaatan transaksi finansial demi mendukung aktivitas ekspor,” tegasnya.
Ruang Lingkup Kerja Sama bankjatim dan LPEI
Busrul memaparkan, ruang lingkup kerja sama antara bankjatim dengan LPEI cukup luas. Yaitu meliputi funding, lending, dan jasa layanan keuangan. Untuk funding, hal-hal nan dikerjasamakan antara lain cash management service untuk pengelolaan devisa hasil ekspor debitur-debitur LPEI, pelayanan pembukaan rekening bagi eksportir kelolaan LPEI, pengelolaan biaya operasional bagi eksportir kelolaan LPEI, potensi jasa Jatim Prioritas bagi eksportir kelolaan LPEI (sesuai dengan ketentuan), dan simpanan berjangka dalam corak rupiah serta kurs asing.
Kemudian di sisi lending, kerja samanya mencakup jasa pembiayaan berbareng (co-financing) modal kerja dan inevstasi bagi eksportir kelolaan LPEI alias bankjatim. Terakhir, jasa layanan finansial nan di dalamnya ada potensi transaksi trade finance (L/C, SKBDN, remmitance).
"Kerja sama ini turut menjadi bagian dalam pengembangan upaya bankjatim dan sekaligus mendorong pengembangan upaya LPEI ke depan,” tegas Busrul.
Menurutnya, peningkatan ekspor memang kudu terus diupayakan secara konsisten oleh seluruh stakeholders. Sebab, dengan surplusnya neraca perdagangan bakal memutar roda perekonomian serta ikut mendorong pembuatan lapangan pekerjaan ketika ada peningkatan permintaan peralatan dan jasa.
Ciptakan Pelaku Usaha Berdaya Saing
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, kerja sama dengan bankjatim merupakan langkah strategis nan bakal membantu LPEI dalam memberikan jasa terbaik kepada para pengguna nan merupakan para eksportir. Pihaknya meyakini sinergi dan kerjasama nan dibangun berbareng bankjatim dapat mendorong terciptanya pelaku upaya nan berkekuatan saing serta berkontribusi kepada ekspor nasional secara berkelanjutan.
"Besar angan kami, kerja sama ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan,” tuturnya.
Riyani menuturkan, keberhasilan Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan perekonomian melalui ekspor menjadi dasar nan kuat bagi LPEI untuk menjalin kerja sama dengan bankjatim sebagai pilot project demi meningkatkan peran kedua lembaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan devisa Jawa Timur nan berkelanjutan.
”Kami bakal memberikan support kepada bankjatim dalam meningkatkan kapabilitas dan perannya sebagai pendorong pertumbuhan ekspor Jawa Timur. Dukungan tersebut diberikan dalam corak kerja sama pembiayaan, penjaminan, asuransi, cash management system, pengembangan desa pendulum devisa, serta jasa perbankan lainnya,” ungkapnya.
(*)
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.