Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Kementerian Perhubungan menyediakan mudik gratis bagi pemudik motor pada periode Natal 2023 - Tahun Baru 2024.
"Kami menyediakan mudik cuma-cuma untuk masyarakat nan mau mudik dan juga bagi pemudik motor," ujar Budi Karya dikutip dari Antara, Selasa (21/11/2023).Penyediaan mudik cuma-cuma tersebut bermaksud agar para pemudik motor beranjak ke mudik cuma-cuma dengan transportasi umum pada periode Natal 2023 - Tahun Baru 2024.
Menhub mengatakan, berangkaian dengan pemudik motor saat Natal 2023 - Tahun Baru 2024, mudik dengan menggunakan motor dinilai berisiko.
"Oleh karenanya saya dengan segala kerendahan hati mengimbau masyarakat untuk seyogyanya tidak menggunakan motor saat mudik Natal - Tahun Baru," ujarnya.
Pergerakan Natal dan Tahun Baru
Hasil survei nan dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi menunjukkan potensi pergerakan untuk Natal dan Tahun Baru kali ini sebesar 107,6 juta orang nan bakal berjalan alias 39,8 persen. Dibandingkan dengan Natal 2022 - Tahun Baru 2023 maka terdapat kenaikan sekitar 43 persen.
Terkait moda transportasi nan digunakan oleh pemudik Natal dan Tahun Baru kali ini, mobil pribadi menjadi primadona nomor satu sekitar 35 persen, sepeda motor 17 persen, kereta api 13 persen.
Dari hasil survei itu juga diketahui bahwa pemudik paling banyak menuju lokasi wisata sebanyak 45 persen, pulang kampung 30 persen, merayakan Natal dan Tahun Baru sebanyak 18 persen.
Puncak arus mudik Natal diperkirakan terjadi pada 22 - 23 Desember 2023 dan puncak arus kembali Natal pada 26-27 Desember 2023. Puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan terjadi pada 29 - 30 Desember 2023 dan puncak arus baliknya pada 1-2 Desember 2024.
Asyik, Banyak Jalan Tol Gratis Saat Mudik Natal dan Tahun Baru 2024
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyyoroti kesiapan jalan tol menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Termasuk sejumlah ruas tol nan belum resmi beraksi secara penuh.
Anggota BPJT Kementerian PUPR Tulus Abadi mengatakan setiap jalan tol nan sudah resmi beraksi bakal disiapkan kembali untuk menhadapi momen libur Nataru 2024. Namun, dia meminta standar pelayanan minimum (SPM) setiap ruas pun turut diperhatikan.
"Kalau nan sudah eksisting beroperasi tentu sudah siap penuh tidak ada argumen untuk tidak siap. Makanya kudu tadi nan SPM-SPM seperti kualitas jalan itu kudu dibetulkan sesuai dengan standar nan ada," kata dia dalam obrolan di Jakarta, ditulis Jumat (17/11/2023).
Pengoperasian Terbatas
Selain itu, Tulus juga membuka kemungkinan adanya tambahan pengoperasian terbatas pada sejumlah ruas nan belum beraksi secara resmi. Seperti pada momen-momen liburan sebelumnya, ada kemungkinan ruas-ruas ini dibuka secara gratis.
"Bahkan kelak ada beberapa ruas nan mungkin belum sepenuhnya beraksi 100 persen bisa dioperasikan dengan standar ngasih gratis, misalnya," kata dia.
Dia menjelaskan secara infrastruktur, jalan tol disebut dalam kondisi nan siap. Hanya saja, dari sisi kemantapan jalan, tetap perlu dihadapkan dengan rekayasa lampau lintas untuk mengantisipasi kemacetan nantinya.
"Secara prasarana iya, tetapi kan dalam kemantapan itu kan bukan dari sisi prasarana jalan (saja), tetapi rekayasa lalin agar kelak tidak macet dan sebagainya. Sehingga itu memerlukan sinergi dengan sektor nan lain seperti tadi korlantas, Kemenhub, dan pihak-pihak lainnya termasuk pemda," beber pejabat BPJT itu.
Mengatur Rest Area
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR mencatat rest area kerap menjadi penyebab kemacetan di jalan tol. Utamanya, pada periode libur panjang seperti momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024).
Guna mengurai perihal tersebut, BPJT meminta pengelola jalan tol alias Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memperhatikan lampau lintas di rest area. Jika perlu, sekaligus dilakukan rekayasa lampau lintas.
"Salah satunya saya kira nan selalu kita tekankan agar BUJT melakukan rekayasa lalin di rest area, karena jika diamati setiap terjadi long weekend atau peak season seperti mudik Lebaran alias Nataru itu pemicu kemacetannya adalah di rest area," tutur Anggota BPJT Unsur Masyarakat Kementerian PUPR, Tulus Abadi, di Jakarta, ditulis Jumat (17/11/2023).
Dia mengatakan, perlu ada skema penerapan lampau lintas nan dijalankan ke depannya. Sebut saja, dengan menutup akses rest area ketika kapabilitas sudah mendekati penuh alias lebih.
Selanjutnya, setiap penjaja makanan di dalam rest area juga bisa memberikan rekomendasi untuk membeli makanan untuk dibungkus. Harapannya, bisa mengurangi waktu pengendara berada di kawasan rest area.
"Sehingga kelak bakal ada simulasi-simulasi untuk rest area tertentu, ditutup jika sudah penuh. Sehingga pemudik diarahkan ke rest area berikutnya, termasuk sampai ke level tenant-tenant yang menjual makanan," kata dia.
"Nanti seperti tahun-tahun kemarin, kita minta untuk take away saja tidak melayani konsumen nan secara dine-in dengan dugaan agar konsumen tidak terlalu lama, sehingga bisa bergantian dengan pemudik lainnya," sambung Tulus.
Diskon Tarif Tol Saat Nataru
Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR membuka kesempatan bakal memberikan potongan nilai tarif tol pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024). Mengingat, potongan nilai tarif tol ini kerap dilakukan pada periode libur Nataru tiap tahun.
Anggota BPJT Kementerian PUPR Tulus Abadi mengatakan kesempatan tersebut bakal dibahas lebih dulu berbareng dengan internal Kementerian PUPR. Kemudian, bakal didiskusikan dengan pihak mengenai lainnya.
"Terkait dengan potongan nilai tarif sampai detik ini belum ada kebijakan alias keputusan, tetapi kelak itu bakal kita diskusikan baik di PUPR dan juga antarkementerian," ujarnya dalam obrolan media, di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Pastikan Arus Lalin Lancar
Dia menyebut, pemerintah kerap mengambil keputusan untuk memberikan potongan nilai tarif tol. Misalnya, pada periode libur hari raya Idul Fitri ataupun libur Nataru tahun-tahun sebelumnya.
"Tapi nan jelas memang beberapa tahun terakhir setiap mudik hari raya, terutama Idul Fitri dan Nataru memang ada diskon. Tetapi itu kelak bakal kita diskusikan kembali," kata dia.
Di samping soal potongan nilai tarif tol, Tulus menyoroti perihal krusial lainnya adalah memastikan arus lampau lintas tetap lancar di periode-periode puncak seperti Nataru 2024 nanti. Baik lampau lintas di jalan tol maupun arteri.
"Karena apalah artinya potongan nilai jika kemudian di tengah jalan mudik macet parah. Nah, justru persiapan-persiapan Nataru itu kelak gimana agar arus mudik itu tidak macet di jalan tol dan juga di jalan nan non tol itu ya," pintanya.
* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.