Akhirnya Apple Terapkan RCS di iPhone: Bisa Berkirim Pesan ke Android, Apa Bedanya dengan SMS?

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sekian lama menolak untuk menggunakan protokol perpesanan RCS (Rich Communication Services), Apple akhirnya memutuskan untuk menambah support perpesanan ini untuk iPhone pada 2024.

Sekadar diketahui, RCS merupakan standar nan digunakan oleh sebagian besar ponsel Android. Demikian menurut laporan 9to5Mac.

“Akhir tahun depan, kami bakal menambahkan support untuk RCS Universal Profile, standar nan saat ini diterbitkan oleh Asosiasi GSM,” kata ahli bicara Apple Jacqueline Roy dalam sebuah pernyataan nan juga dibagikan kepada The Verge, dikutip Sabtu (18/11/2023). 

“Kami percaya RCS Universal Profile bakal menawarkan pengalaman interoperabilitas nan lebih baik jika dibandingkan dengan SMS alias MMS. Ini bakal bekerja berbareng iMessage, nan bakal terus menjadi pengalaman pengiriman pesan terbaik dan teraman bagi pengguna Apple,” tambahnya.

iPhone nan mengangkat RCS nantinya dapat mengaktifkan support untuk enkripsi, tanda terima telah dibaca, parameter pengetikan, gambar dan video beresolusi tinggi, saat mengirim pesan antara perangkat iPhone dan Android. 

Selain itu, Apple juga bakal mengizinkan pengguna berbagi letak di utas teks.

Sejauh ini belum diketahui secara pasti gimana perpesanan RCS bakal bekerja di iPhone. Meski demikian, dilansir  9to5Mac, dalam perihal ini  bukan  Apple nan membuka iMessage ke platform lain, melainkan RCS bakal menggantikan SMS dan MMS, serta terpisah dari iMessage.

Perubahan nan dilakukan Apple ini diduga sebagai respons terhadap tekanan izin dari Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa. Aturan ini mewajibkan perusahaan besar, seperti Apple, untuk membikin jasa mereka dapat dioperasikan dengan platform lain.

Google dan Samsung Dorong Apple untuk Menambahkan Dukungan RCS

Pada September 2023, Komisi Eropa membuka penyelidikan untuk menentukan apakah iMessage kudu dianggap sebagai “layanan platform inti.”

Namun, Apple mengungkapkan bahwa iMessage tidak cukup terkenal di Eropa. Dengan begitu, peraturan tersebut dapat diterapkan, dan Apple berencana untuk mengusulkan banding terhadap peraturan pemerintah atas App Store-nya.

Di samping itu, Google dan Samsung juga telah lama mendorong Apple untuk menambahkan support RCS dengan kampanye pemasaran dan video nan heboh.

Dan awal November ini, Google mengirim surat ke Komisi Eropa nan mengatakan bahwa iMessage kudu dianggap sebagai jasa platform inti di bawah DMA.

Sementara itu, berbanding terbalik dengan Apple, Even Nothing, perusahaan telepon milik salah satu pendiri OnePlus, Carl Pei, memutuskan untuk menghadirkan pesan bergaya iMessage ke ponsel Android-nya.

Apple mungkin tidak melakukan penerapn RCS ini atas kemauannya sendiri. Namun, penambahan RCS merupakan perubahan nan disambut baik bagi siapa saja nan kudu menghadapi banyak masalah SMS antara iPhone dan ponsel Android.

Google Ejek Apple, Sebut Layanan iMessage Mirip Pager

Sebelumnya, Google telah menyuarakan kampanyenya nan berjudul "Get the Message". Kampanye nan dimulai sejak tahun 2022 ini dibuat untuk menekan Apple agar mengangkat protokol perpesanan Rich Communication Services (RCS).

Kendati demikian, Apple tetap tidak terpengaruh olok-olok Google tersebut. Terbaru, Google merilis video nan menyamakan standar perpesanan Apple dengan standar iPager.

Dikutip dari Android Authority, Senin (25/9/2023), video tersebut menunjukkan perangkat buatan bernama iPager. Ini merupakan teknologi perpesanan nan sudah ketinggalan zaman, seperti nan digunakan Apple saat mengirim pesan teks dengan Android.

"iPager tidak nyata, tapi masalah nan ditimbulkan Apple dengan penggunaan SMS memang nyata,” kata Google dalam penjelasan video di YouTube.

Lebih lanjut video itu pun berpesan, "Mari kita jadikan SMS lebih baik untuk semua orang dan bantu Apple #GetTheMessage serta tingkatkan ke RCS.”

Google tersebut mengkritik Apple lantaran kurangnya inovasi, serta mengatakan perihal itu menyebabkan “mimpi jelek teknologi modern.”

Sebagai informasi, perseteruan antara jasa SMS RCS nan ditawarkan Google dan iMessage dari Apple memang sangat terasa di Amerika Serikat. Sebab, pengguna iPhone di sana memang sangat mengandalkan iMessage untuk berkirim pesan. 

Hal itu pula nan membikin pengguna Android tidak bisa mendapatkan pengalaman berkirim pesan nan ketika berkomunikasi dengan pengguna iPhone. 

“Jika Apple mengadopsi RCS, mereka bakal berasosiasi dengan industri seluler lainnya nan berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman perpesanan lintas platform untuk semua orang,” kata Google dalam pernyataannya. 

Eksekutif Google Sempat Mengkritik Apple Terkait iMessage

Perlu diketahui, dikutip dari The Verge, RCS menawarkan beberapa peningkatan pada perpesanan, termasuk enskripsi end-to-end, tanda terima telah dibaca, dan keahlian untuk berbagi foto dan video resolusi tinggi. 

iMessage menawarkan fitur serupa tetapi hanya untuk pesan nan dikirim antara pengguna iMessage lainnya.

Pada Januari 2022 lalu, SVP Google Hiroshi Lockheimer mengkritik Apple lantaran “menahan pengalaman pengguna” bagi pelanggan. 

Laporan Wall Street Journal mengungkapkan gimana remaja AS telah mengubah iMessage Apple menjadi simbol status sosial nan menghalangi pengguna Android.

Dengan adanya persoalan ini, Lockheimer mengatakan, “Kami tidak meminta Apple untuk membikin iMessage tersedia di Android. Kami meminta Apple untuk mendukung standar industri untuk pesan modern (RCS) di iMessage, sama seperti mereka mendukung standar SMS/MMS nan lebih lama.”

Bahkan, dia menuliskan di Twitternya, “Dengan tidak memasukkan RCS, Apple menghalang industri dan menghalang pengalaman pengguna tidak hanya untuk pengguna Android tetapi juga pengguna mereka sendiri."

* Fakta alias Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran info nan beredar, silakan WA ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci nan diinginkan.

Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) digelar di Danau Kenanga, Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (24/10/2023). Kontes ini diikuti 88 tim dari 33 perguruan tinggi seluruh Indonesia. (merdeka.com/Arie Basuki)
Sumber Teknologi LP6
Teknologi LP6