Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Agung Wicaksono, menyebut ada sembilan calon investor nan bakal berperan-serta dalam skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) alias Public Private Partnership (PPP).
"Total tadinya ada 10 tapi menjadi sembilan memprakarsa (calon investor) rupanya sepertiganya adalah asing, tiga di antaranya dari luar negeri, ialah dua Malaysia dan satu dari Tiongkok," kata Agung dalam Konferensi Pers Update Pembiayaan & Investasi di IKN, secara daring, Senin (20/11/2023).Agung menjelaskan, terdapat beberapa proses nan perlu dilalui oleh penanammodal sebelum memulai berinvestasi di IKN. Proses pertama, ialah penyerahan surat pernyataan minat (LOI).
Kedua, tinjauan dan penilaian sektor skala poritas LOI. Selanjutnya, tahapan ketiga ialah one on one meeting. Keempat, penyerahan surat konfirmasi. Kelima, surat tanggapan dari Otorita IKN kepada investor. Keenam, perjanjian kerahasiaan dan permohonan info NDA dan Data Request.
Kemudian, tahapan ketujuh, studi kelayakan. Pada tahap ini, dari sembilan calon penanammodal itu tetap berada dalam tahap penyelesaian studi kepantasan (feasibility study) sebelum akhirnya masuk ke tahapan lelang. Terkahir, tahapan ke delapan ialah kesepakatan.
"Jadi, di delapan tahap itu sudah sampai nomor tujuh. Tinggal tahapan kedelapan lantaran ini skemanya KPBU kelak bakal didlakukan pengadaan alias lelang, ynag jika tidak ada fans nan bisa menyamai mereka maka mereka bakal dipilih sesuai skema KPBU," ujarnya.
Daftar Investor Asing
Adapun perusahaan asingnya, berasal dari Tiongkok ialah CITIC Construction. Perusahaan ini bakal membangun sebanyak 60 tower ASN untuk Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
Selanjutnya, perusahaan dari Malaysia ialah Maxim nan bakal membangun 10 tower untuk ASN, dan perusahaan IJN
Perusahaan asal Malaysia, ialah Maxim membangun 10 tower kediaman ASN. Kemudian, perusahaan asal Malaysia IJN, nan bakal membangun 20 tower ASN.
"Hal tersebut menunjukkan penanammodal asing sudah masuk di sektor hunian. Sebagian dari mereka sudah menyelesaikan studi kelayakan. Tinggal tahapan kesepakatan," ujarnya.
Sementara sisanya berasal dari dalam negeri, ialah Summarecon nan bakal membangun sebanyak enam tower Hunian ASN. Kemudian, ada Trinitiland nan bakal membangun 8 tower kediaman ASN, dan PT Nindya Karya nan bakal membangun 8 civil servant towers, Intiland membangun 109 town house atau kompleks perumahan.
Selain itu, juga ada Ciputra nan bakal membangun 10 tower dan 20 townhouse, serta PT Rockfields Properti Indonesia bakal membangun 3 tower dan 30 unit rumah tapak.