45,3 Juta Debitur KUR Sudah Dicover Perusahaan Penjaminan

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia alias ASIPPINDO menggelar seminar nasional berjudul ‘Setengah Abad Penjaminan Kredit UMKM Berkontribusi Bagi Negeri’. 

Hadir sebagai keynote speaker adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto dan special remarks Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono.

Airlangga Hartarto mengatakan di tengah beragam tantangan dunia dan perubahan iklim, perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif sebesar 4,94% (yoy) alias 5,05% (cumulative to cumulative/CtC) di triwulan ketiga 2023 disertai dengan inflasi nan terkendali.

Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia nan tinggi dan berkualitas, Pemerintah terus berupaya menjaga daya beli masyarakat dengan menjaga inflasi dan menyalurkan insentif, mendorong permintaan domestik, menyalurkan support sosial, dan mendorong stimulus fiskal sektor perumahan.

Dari sisi perbankan, capaian positif ini juga terefleksi dari penyaluran angsuran nasional nan bisa tumbuh sebesar 8,96% (yoy) pada September 2023 dengan tingkat NPL terjaga pada level 2,43%.

Pertumbuhan positif ini salah satunya ditopang oleh penyaluran angsuran UMKM nan mencatatkan pertumbuhan kuat 8,9% (yoy) pada Agustus 2023.

Memperhatikan pentingnya peran UMKM, Pemerintah terus mendorong akses pembiayaan dengan meningkatkan share angsuran UMKM. Dari sisi penguatan pembiayaan UMKM, salah satu instrumen krusial peningkatan angsuran UMKM nasional adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Perusahaan penjaminan menjadi salah satu pemeran utama dalam penyelenggaraan program KUR sejak tahun 2007,” ujar Airlangga.

Capai Rp 1.542 Triliun

Adapun kontribusi penjamin KUR tersebut tercermin dari jumlah KUR nan dijaminkan. Sampai dengan Agustus 2023, jumlah KUR nan telah dijaminkan mencapai Rp1.542 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 45,3 juta. Adapun nilai penjaminannya mencapai Rp 1.080 triliun dengan klaim nan dibayar sebesar Rp22,8 triliun.

Peran krusial perusahaan penjaminan dalam program KUR juga tercermin melalui keberhasilan penyelenggaraan mitigasi akibat angsuran macet KUR sehingga tingkat NPL KUR dapat terjaga di nomor 1,63%. Selain itu, Penjamin KUR juga bisa mengakselerasi penyerapan tenaga kerja dalam program KUR melalui program pendampingan UMKM. Saat ini tercatat terdapat 66,7 juta tenaga kerja nan dimiliki oleh penerima KUR.

“Kami berambisi Perusahaan Penjamin dapat terus berkedudukan aktif mendorong UMKM Naik Kelas melalui pendampingan dan pengembangan pedoman info akibat angsuran UMKM nan dapat digunakan sebagai pelengkap pedoman info credit scoring dalam program KUR,” ujar Airlangga.

Sumber Bisnis LP6
Bisnis LP6